Srinagar, Kashmir-India (Antara/Xinhua-OANA) - Konferensi Hurriyat (Kebebasan), aliansi garis keras separatis di Kashmir yang dikuasai India, pada Sabtu (31/1) dengan keras mengutuk pembunuhan lebih dari 60 warga sipil dalam ledakan bom di Pakistan.
Menurut beberapa laporan, tak kurang dari 61 orang tewas dan 50 orang lagi cedera dalam ledakan bom di satu tempat ibadah di Kabupaten Shikarpur, Provinsi Sindh di Pakistan Selatan, pada Jumat (30/1).
Bom tersebut meledak di dalam tempat ibadah itu. Di sana, banyak orang telah berkumpul untuk menunaikan Shalat Jumat.
Pemimpin Konferensi Hurriyat Sayid Ali Geelani telah menyampaikan rasa terkejut dan kesedihannya sehubungan dengan ledakan bom tersebut, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. Ia menyampaikan belasungkawa dan simpatinya kepada keluarga korban.
Geelani, yang menyebut para penyerang sebagai musuh terbuka masyarakat dan agama, mendesak Pemerintah Pakistan agar menghukum-gantung mereka.
"Walaupun lembaga asing terlibat dalam penyebaran perbedaan pendapat sektarian di Pakistan, tapi persekongkolan ini mendapat bahan mentah dari dalam Pakistan," kata seorang juru bicara konferensi itu, yang mengutip Geelani. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015