Surabaya (Antara Jatim) - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) mencatat aktivitas bongkar muat, utamanya general cargo, di Pelabuhan Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur meningkat signifikan dari 448 ton pada 2013 menjadi lebih satu juta ton pada 2014. "Peningkatan tersebut disebabkan mulai beroperasinya terminal offshore logistic base yang digunakan untuk mendukung kegiatan offshore yang dilakukan oleh Saipem Maritimo di perairan Darwin Australia," kata General Manager Pelindo III Cabang Tenau Kupang, Deny Lambert Wuwungan, melalui siaran pers, di Surabaya, Sabtu (31/1). Menurut dia, Saipem Maritimo sejak Agustus 2014 mulai melakukan pemasangan pipa gas dari pusat pengeboran ke Darwin. Mereka memilih Pelabuhan Tenau ini sebagai pusat untuk distribusi alat-alat mereka. "Setiap bulannya ada dua hingga empat kapal yang membawa ribuan ton pipa dari Kwantan Malaysia menuju Pelabuhan Tenau Kupang," ujarnya. Pipa-pipa itu, jelas dia, dibawa dengan menggunakan kapal yang cukup besar yang dikenal dengan istilah mother vessel. Pipa-pipa itu setibanya di Pelabuhan Tenau Kupang kemudian dibawa dengan kapal-kapal berukuran lebih kecil menuju tempat pemasangan pipa di perairan Darwin Australia. "Sejumlah kapal kecil itu hilir mudik dari tempat pemasangan pipa ke Pelabuhan Tenau Kupang. Ada sekitar 15 kapal yang melakukan kegiatan ini," katanya. Sebelum Saipem Maritimo melakukan kegiatan di Pelabuhan Tenau Kupang, Pelindo III terlebih dahulu telah membangun terminal offshore logistic base dengan nilai investasi mencapai Rp118 miliar. Dana itu digunakan untuk membangun dermaga sepanjang 110 meter dan lapangan penumpukan di sekitar dermaga. "Kini, terminal offshore tersebut khusus digunakan untuk kegiatan Saipem Maritimo. Lalu, kami kerjasamakan dengan mereka untuk waktu tertentu," katanya. Dengan begitu, sebut dia, daerah itu menjadi area terbatas dan sudah mendapatkan sertifikat keamanan internasional kapal dan fasilitas pelabuhan (International Ship and Port Facility Security Code – ISPS Code). Bahkan tidak hanya mengutamakan jaminan keamanan tetapi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). "Pada area tersebut diwajibkan untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) dan bagi mereka yang masuk ke lokasi terminal offshore harus menjalani tes kadar alkohol," katanya. Manager Operasi dan Komersial Pelindo III Cabang Tenau Kupang, Iman Santoso Maruto, menyatakan, kegiatan offshore logistic base tidak hanya meningkatkan kinerja operasional bongkar muat tetapi juga kinerja pelayanan kapal. Apalagi banyaknya kapal yang digunakan oleh Saipem Maritimo berpengaruh pada meningkatnya kegiatan pemanduan dan penundaan kapal. "Perairan di Pelabuhan Tenau ini merupakan perairan wajib pandu, jadi setiap kapal yang masuk wajib menggunakan layanan pemanduan kapal. Layanan penundaan lebih banyak digunakan untuk mother vessel milik Saipem Maritimo," katanya. Dari peluang kegiatan offshore logistic base itu, lanjut dia, Pelindo III Cabang Tenau berencana untuk meningkatkan layanan di sektor tersebut. Di lain pihak, arus pengiriman barang menggunakan petikemas di Pelabuhan Tenau Kupang juga semakin meningkat. Selama tahun 2014 tercatat arus peti kemas di Pelabuhan Tenau Kupang tercatat 88.895 TEU’s meningkat 12 persen dibandingkan arus petikemas tahun 2013 yang tercatat hanya sebanyak 79.628 TEUs.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015