Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dr Harsono menyampaikan bahwa sebenarnya Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) tak hanya berfungsi sebagai pengobatan.
"Sejatinya, fungsi Puskesmas tidak hanya sebagai kuratif atau pengobatan saja. Tapi, lebih ke kesehatan masyarakat," ujarnya.
Beberapa fungsi Puskesmas, kata dia, sebagai pelopor pembangunan berwawasan kesehatan, pelepor pembangunan kesehatan masyarakat, pemberdayaan masyarakat dan tempat kesehatan masyarakat.
"Namun saat ini yang terjadi di masyarakat, fungsi Puskesmas hanya terfokus pada pengobatan perorangan," katanya.
Mantan Bupati Ngawi tersebut peran petugas Puskesmas harus lebih bersifat preventif dan promotif sehingga memberi pengertian ke masyarakat tentang guna maupun fungsinya.
Petugas, lanjut dia, tidak boleh teledor menjalankan perannya tentang bagaimana ke Posyandu, penyuluhan gizi, pengetahuan ibu hamil dan bayi serta fungsi kesehatan masyarakat lainnya.
Dokter berkaca mata tersebut menilai beberapa faktor yang mempengaruhinya karena petugas atau tenaga Puskesmas masih kekurangan dengan tugas yang banyak.
Karena itulah, lanjut dia, pemerintah harus menambah jumlah tenaga di 960 Puskesmas yang tersebar di seluruh Jawa Timur.
Sementara itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat yang sakitnya sekadar batuk atau pilek tidak terburu-buru memilih rumah sakit untuk lokasi pengobatan, tapi terlebih dahulu ke Puskesmas.
"Kecuali darurat maka harus ke rumah sakit. Tapi kalau sakit biasa harus bertahap dan berjenjang. Kalau batuk pilek tidak perlu ke RSU dr Soetomo selain ada rujukan dari Puskesmas," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015