Madiun (Antara Jatim) - Ratusan warga Desa Gunungsari, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, terjangkit penyakit chikungunya sejak pekan pertama Januari 2015. Warga desa setempat, Agung, Senin, mengatakan, penyakit tersebut menyerang warga secara bergantian. Rata-rata warga mengeluhkan demam, persendian sakit, dan lemas. "Selain demam, kami juga merasakan sakit pada persedian tangan dan kaki saat digunakan untuk bergerak atau berjalan," kata dia. Ia menjelaskan, rata-rata dalam satu kepala keluarga, yang menjadi korban chikungunya berjumlah antara dua hingga empat orang. "Untuk di rumah saya, ada empat orang yang terkena chikungunya hampir bersamaan. Yakni bapak dan ibu saya, anak saya, serta saya sendiri. Sekarang tinggal bapak saya yang masih susah berjalan karena linu dan bengkak," terang dia. Sesuai data yang ada, chikungunya awalnya menjangkiti warga RT 01, RW 01 Desa Gunungsari, Kecamatan Madiun. Kemudian merembet ke RT 02, RW 01 dan terakhir menyerang warga RT 03, RW 01 desa setempat. Sementara, Hal yang sama disampaikan Supriyadi (37), korban chikungunya lainnya. Dirinya merasa persendihannya lumpuh hampir 10 hari terakhir. Kemudian anaknya yang sudah diperiksakan ke laboratorium sebanyak dua kali dan ke dokter, juga tak kunjung sembuh. "Setelah minum obat, rasanya enakan. Namun, saat obatnya habis, penyakit itu menyerang kembali," kata Supriyadi. Pihaknya berharap segera ada perhatian dari dinas terkait atas kondisi tersebut. Ia berharap, Dinkes Kabupaten Madiun melakukan fogging atau pengasapan untuk mencegah penyebaran penyakitnya. Sedangkan, pihak dinkes setempat mengimbau masyarakat untuk rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah. Kegiatan PSN dengan 3 plus dinilai sangat efektif untuk memutus iklus nyamuk pembawa penyakit chikungunya dan demam berdarah. Sehingga, penyakit demam berdarah maupun chikungunya dapat dicegah. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015