Washington (Antara) - Hasil analisis fosil tulang menunjukkan kemungkinan leluhur manusia sudah bisa menggunakan perkakas jauh lebih awal dari perkiraan sebelumnya. Menurut hasil analisis fosil tulang, spesies Australopithecus africanus yang hidup di bagian selatan Afrika sekitar tiga juta sampai dua juta tahun lalu bisa menggunakan tangan dengan cara yang sangat mirip dengan manusia modern. Studi yang dipublikasikan di jurnal Science itu menunjukkan spesies yang dikenal dengan karakteristik campuran serupa-kera dan serupa-manusia itu memiliki kemampuan unik manusia untuk memegang dengan kekuatan seperti yang diperlukan untuk memegang palu dan pegangan presisi kuat yang dibutuhkan untuk memutar kunci. "Pegangan presisi kuat secara khusus dikaitkan dengan penggunaan perkakas batu dan pembuatan perkakas, jadi kemungkinan Australopithecus africanus juga sudah menggunakan perkakas batu," kata Tracy Kivell dari University of Kent di Inggris yang membantu memimpin studi itu dengan rekan paleoantropolog dari University of Kent, Matthew Skinner. Spesies tersebut muncul sekitar setengah juta tahun sebelum bukti penggunaan perkakas batu. Menurut pandangan tradisional para ilmuwan, satu spesies yang disebut Homo habilis yang hidup sekitar 2,4 juta tahun lalu adalah pelopor penggunaan perkakas batu dalam garis keturunan manusia. Para ilmuwan menguji tulang trabecular - struktur internal berpori dalam tulang - pada simpanse dan kera lain, manusia modern, dan spesies yang sudah punah dalam garis keturunan manusia termasuk Neanderthals dan Australopithecus. Tulang trabecular berubah sepanjang hidup individu sebagai reaksi terhadap bagaimana tulang itu digunakan. Karena itu tulang trabecular mencerminkan bagaimana satu individu sebenarnya menggunakan tangan dan sendi mereka. Para ilmuwan menemukan pola asimetris khas dalam distribusi tulang trabecular pada tangan manusia modern, yang mencerminkan kemampuan orang untuk dengan kuat menekankan ibu jari berlawanan dengan bantalan jemari untuk memegang dengan kuat dan tepat. Pola serupa manusia tidak hanya terlihat pada Neanderthals, yang dikenal sebagai pengguna perkakas yang mahir, dan anggota awal dari spesies manusia, yang pertama muncul sekitar 200.000 tahun lalu, tapi juga pada Australopithecus africanus yang jauh lebih tua. Pola ini tidak ada dalam simpanse, sepupu genetik paling dekat kita yang leluhur terakhir bersama manusianya hidup sekitar tujuh juta tahun lalu, dan kera-kera yang lain. "Bukti ini menunjukkan bahwa spesies Australopithecus lebih seperti-manusia dalam perilaku mereka ketimbang yang sebelumnya kita kira dan seharusnya kita berkonsentrasi pada usaha untuk menemukan bukti bahwa mereka mungkin sudah menggunakan perkakas, apakah itu terbuat dari batu, kayu atau tulang," kata Skinner seperti dilansir kantor berita Reuters. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015