Nganjuk (Antara Jatim) - Bank Indonesia Kediri, Jawa Timur, fokus memberdayakan petani bawang merah di Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, dengan memberikan pendampingan agar petani bisa meningkatkan kualitas tanaman mereka. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri Djoko Raharto, Rabu mengatakan bawang merah merupakan salah satu klaster binaan BI Kediri. Para petani bawang merah itu mempunyai inovasi teknologi yang dinilai baik, sehingga ada potensi untuk dikembangkan. "Mereka ada inovasi teknologi dan memakai bibit dari Nganjuk (lokal). Selain itu, juga menerapkan solar ultraviolet untuk menarik hama," katanya. Pihaknya tertarik dengan berbagai inovasi yang dilakukan para petani, terlebih lagi upaya mengurangi serangan hama dengan solar ultraviolet tersebut. Hal itu terbukti bisa mengurangi penggunaan insektisida, sehingga bisa menekan biaya produksi. Inovasi lainnya, lanjut dia, petani melakukan uji coba tanaman di luar musim. Biasanya, petani menanam bawang merah saat kemarau, namun dalam uji coba yang dilakukan petani, mereka tanam saat penghujan. Walaupun ditanam saat penghujan, dari hasil uji coba yang dilakukan petani di Desa Sukorejo serta Desa Mojoduwur, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, hasilnya tidak mengecewakan. Bahkan, produksi bawang merahnya juga melampaui dari produksi bawang pada umumnya. Luas lahan yang diujicobakan adalah 1.000 meter persegi. Dari luas lahan tersebut, mampu menghasilkan bawang merah sebesar 12 kuintal per 1.000 meter persegi, lebih banyak dari produksi bawang merah jenis lainnya yang hanya sekitar 9 kuintal per 1.000 meter persegi. Djoko juga berharap, adanya uji coba itu bisa meningkatkan pendapatan petani. Bahkan, mereka juga memproduksi bibit dengan kualitas terbaik. Bahkan, mereka juga bisa mendapatkan keuntungan berlipat. Jika mereka menjual bawang merah untuk keperluan konsumsi hanya sekitar Rp6.000 per kilogram, dengan menjual bibit, harganya bisa dua kali lipat. Ia juga berharap, ke depan, para petani juga bisa mengembangkan usahanya bukan hanya di pertanian melainkan juga dikembangkan di peternakan. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015