Oleh Virna P Setyorini
Pangkalan Bun, Kalteng (Antara) - Direktur Operasional Basarnas Marsekal Pertama SB Supriyadi mengatakan Flight Data Recorder (FDR) diduga tertimpa puing pesawat Air Asia QZ8501.
"Kemarin sore (Minggu, 11/1), tim penyelam kabarnya sudah ada yang melihat (FDR) dengan mata sendiri, tetapi tidak diambil gambarnya," kata Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin.
Penyelam, menurut dia, ternyata dapat melanjutkan penyelaman untuk memastikan "ping" yang diterima "pinger locator" beberapa kapal memang benar berasal dari FDR dan Cockpit Voice Recorder (CVR) Air Asia QZ8501.
"Sedang dipastikan lagi, tim penyelam sedang turun, kemungkinan kondisi kotak hitamnya baik (FDR). Mudah-mudahan," katanya.
Jika benar terhimpit puing pesawat, ia belum memastikan teknik apa yang akan digunakan mengambil kotak hitam atau FDR tersebut. "Bisa jadi pungin diangkat lagi pakai balon pengapung, baru kotak hitam diambil".
Ia membenarkan lokasi kotak hitam sekitar empat kilometer (km) dari ekor pesawat. Dan kemungkinan CVD berjarak 20 km dari FDR ditemukan.
FDR akan diangkat ke KN Jadayat dan dipindahkan ke KRI Banda Aceh, selanjutnya akan dibawa ke Lanud Iskandar dengan helikopter dan langsung diterbangkan ke Jakarta.
Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) rencananya akan menginvestigasi dan merekonstruksi serpihan pesawat di bekas lokasi terminal haji di Halim Perdanakusuma. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015