Madiun (Antara Jatim) - Warga Madiun dan sekitarnya antusias mengikuti acara "Car Free Night 2015" pada malam pergantian tahun baru 2015, Rabu (31/12), yang digelar Pemerintah Kota Madiun bekerja dengan Polres Madiun Kota.
Puluhan ribu orang memadati Alun-Alun Kota Madiun dan sejumlah ruas jalan di sekitarnya untuk menikmati tersebut. Pesta kembang api selama hampir setengah jam menutup acara yang baru digelar pertama kalinya itu.
Guna mendukung acara itu, Polres Madiun Kota menutup sejumlah ruas jalan di sekitar Alun-Alun Kota Madiun yang menjadi pusat kegiatan tersebut. Di antaranya, Jalan Pahlawan mulai dari Balai Kota Madiun hingga persimpangan Tugu. Kemudian sepanjang Jalan Agus Salim, Panglima Sudirman sekitar kawasan alun-alun, hingga Jalan Alun-Alun Timur.
Adapun acara yang digelar pada Car Free Night antara lain, "youth area" yang dikhususkan untuk anak-anak muda seperti kegiatan BMX, "skate board", kompetisi band, mural, komunitas "dance", reptil, dan reparade DJ yang dipusatkan di parkiran Sumber Umis jalan Pahlawan.
Tidak hanya itu, di Jalan Pahlawan tepatnya di depan rumah dinas Wali Kota Madiun, juga digelar acara karnival dan panggung hiburan. Sepeti parade band, campur sari, keroncong, dan musik tradisional. Kemudian di simpang empat atau pos Tugu juga digelar layar tancap dan acara komunitas angkringan.
Masih ada lagi, di Jalan Panglima Sudirman hingga Alun-Alun Timur, digelar acara kesenian Barongsai, Reog, Jatilan, Dongkrek, serta jajanan tradisonal.
Warga mengaku senang dengan digelarnya acara tersebut. Selain murah dan meriah, acara tersebut memberikan tempat bagi generasi muda untuk tidak melakukan kegiatan yang negatif saat pergantian tahun.
"Bagus acaranya. Bisa menjadi wadah bagi anak muda untuk berekspresi sehingga tidak melakukan hal yang buruk di pesta tahun baru," ujar seorang warga Kelurahan Winongo, Sri Hariani.
Hal yang sama diungkapkan warga Kota Madiun lainnya, yakni Indria Sari. Ia sangat mendukung kegiatan tersebut karena dapat melestarikan budaya bangsa dengan kesenian Reog, Dongkrek, Jatilan, dan aneka kuliner.
"Saya sangat mendukung acara seperti ini. Semoga bisa menjadi agenda tahunan setiap pergantian tahun," kata Indria Sari kepada wartawan.
Sementara, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Madiun Kota, AKP Happy Saputra, mengatakan, kegiatan itu diselenggarakan dengan tujuan untuk mengantisipasi konvoi menjelang pergantian tahun yang mengganggu ketertiban. Selain itu juga untuk menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
"Konvoi cenderung mengganggu lalu lintas. Konvoi pada pergantian tahun juga rawan menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Hal itu kita minimalkan dengan kegiatan "Car Free Night 2015"," kata dia.
Meski tergolong sukses dan lancar, acara tersebut masih perlu mendapat perbaikan agar di tahun-tahun mendatang dapat lebih baik. Salah satunya adalah pengelolaan parkir. Sebab warga mengaku dikenai tarif parkir antara Rp5.000 hingga Rp10 ribu untuk kendaraan roda dua. Warga mengaku keberatan akan hal itu karena dinilai tidak wajar dan tidak sesuai dengan perda yang ada.
"Masak saya parkir di Jalan Perintis sampai Rp10 ribu. Sempat ribut sama tukang parkirnya. Ya, merasa keberatan lah," kata seorang warga, Lilis.
Senada juga diungkapkan Sherly, yang memarkir kendaraannya di Jalan Dr Soetomo. Disana parkir kendaraan roda dua dikenai tarif Rp5 ribu. "Biasanya parkir motor itu paling mahal Rp1000 atau Rp2.000, kemarin bayarnya Rp5 ribu. Itu namanya aji mumpung," kata dia.
Ia berharap, acara yang sudah bagus tersebut didukung oleh warga dan bukan sebaliknya mencari keutungan dengan tidak wajar. Pihak penyelenggara harus bersikap tegas agar acara serupa di tahun mendatang dapat lebih baik lagi.
Tahun 2015 Lebih Baik
Sementara, Wali Kota Madiun Bambang Irianto mengatakan, meski mengadakan acara "Car Free Night 2015" pada malam pergantian tahun baru 2015, ia meminta warganya tetap bersimpati dan prihatin atas musibah jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501.
Karena itu, warga diimbau tidak merayakan dengan berlebihan. Setelah acara selesai, maka langsung pulang dengan tertib dan tidak melakukan konvoi atau kegiatan lain yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
"Kita semua harus prihatin dengan musibah pesawat AirAsia yang jatuh," ujar Wali Kota Madiun Bambang Irianto.
Selain menyikapi peristiwa jatuhnya pesawat AirAsia, Bambang Iriato juga meminta warga Kota Madiun untuk bekerja sama mewujudkan Kota Madiun yang lebih baik lagi di tahun 2015.
Menurutnya, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam membangun wilayah. Dibutuhkan peran serta warganya agar suatu daerah dapat maju dan makmur.
"Harapannya di tahun 2015 warga dan Perintah Kota Madiun lebih baik, lebih sejahtera, dan makmur," kata Bambang lebih lanjut dalam sambutannya.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang berperan sehingga acara "Car Free Night 2015" pada malam pergantian tahun baru 2015, dapat berjalan lancar.
Ia berharap, acara "Car Free Night" 2015 dapat berlangsung lagi tahun depan. Sebab, kegiatan tersebut dapat menumbuhkan kreativitas para generasi muda daripada merayakan pergantian tahun dengan konvoi ataupun kegiatan lainnya yang negatif. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015