Surabaya (Antara Jatim) - Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siroj mengatakan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) terbukti menyelamatkan umat saat konflik. "Aswaja itu merupakan Islam moderat yang mampu menyelamatkan umat saat konflik melanda umat Islam dari zaman Imam Hasan Basri (konflik Syiah-Khawarij), zaman Imam Hasan Asy'ari (konflik Mu'tazilah-Tradisionalisme), dan zaman Imam Ghazali (konflik Syariah-Hakikat)," katanya di Surabaya, Selasa. Bahkan, Aswaja juga menyelamatkan saat terjadi konflik antara Islam dan Kebangsaan/Tanah Air. "Seperti zaman pendiri NU KH Hasyim Asy'ari yang mempertemukan Islam dengan nasionalisme, sehingga di Indonesia tidak terjadi pertikaian seperti Iran, Afghanistan, Somalia," katanya. Setelah membuka Seminar Internasional "Radikalisme dan Liberalisme" yang digelar "Aswaja Center" PWNU Jatim bekerja sama dengan Universiti Tun Husein onn Malaysia (UTHM), Direktur "Aswaja Center" PWNU Jatim KH Abdurrahman Nafis Lc MHI menyatakan seminar internasional Aswaja Center NU Jatim dengan UTHM merupakan awal kerja sama. "Nantinya, kerja sama yang sudah ditandatangani dalam seminar itu akan ditindaklanjuti dengan pertukaran ustadz, guru, atau dosen, serta tukar informasi tentang gerakan radikalisme dan liberalisme yang sama-sama dihadapi Indonesia dan Malaysia sebagai bangsa serumpun," katanya. Dengan kerja sama itu, katanya, akan terjalin silaturahmi yang akan dapat menguatkan gerakan Aswaja antar-negara dan Aswaja akan mungkin dikembangkan Indonesia-Malaysia pada negara lain di kawasan Asia Tenggara. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014