Ponorogo (Antara Jatim) - Seratusan lebih pesilat usia remaja dari berbagai daerah di Jawa Timur dan Bali mengikuti invitasi pencak silat "Kapolres Ponorogo Cup II - 2014 yang digelar di gedung olahraga (GOR) Singodimejo, Kabupaten Ponorogo, Jumat (19/12) hingga Minggu (21/12). Antara di Ponorogo, Sabtu melaporkan, invitasi bela diri yang digelar kali kedua dalam dua tahun berturut itu mendapat respon luas dari berbagai perguruan silat di Jawa Timur dan Bali. Terbukti, tak kurang dari 141 pesilat usia 16-21 tahun dari 17 kontingen atlit pencak silat berbagai daerah ikut ambil bagian dalam adu ketangkasan salah satu seni bela diri tradisional Jawa tersebut. "Invitasi pencak silat dengan skala lebih luas ini baru pertama kami gelar di Ponorogo. Sebelumnya, invitasi hanya melibatkan antarperguruan silat di Kota Reog," terang Kapolres Ponorogo, AKBP Iwan Kurniawan saat menyaksikan turnamen bela diri dengan sistem gugur tersebut. Kendati minim pengalaman dalam penyelenggaraan invitasi pencak silat berskala regional, kegiatan yang sponsori langsung oleh Polres Ponorogo dan didukung forum pimpinan daerah setempat itu berjalan sukses tanpa ada gangguan sedikitpun. Setiap pertandingan selalu ramai disaksikan ratusan penonton. Selain berasal dari keluarga maupun kontingen atlit, mayoritas penonton kegiatan invitasi adalah komunitas pesilat Ponorogo yang jumlahnya mencapai ratusan ribu orang. Hingga memasuki hari kedua pelaksanaan invitasi, dua kontingen asal Ponorogo masih menempatkan sejumlah atlitnya hingga memasuki babak semifinal. Mereka bahkan terlihat cukup kompetitif saat bertemu dengan pesilat andalan dari daerah lain. Jalannya pertandingan semakin seru karena panitia penyelenggara dari Ikatan Perguruan Silat Indonesia (IPSI) Ponorogo dan IPSI Jatim memodifikasi sistem penjurian dengan memanfaatkan teknologi digital. Penggunaan sistem komputerisasi dalam penjurian yang langsung terhubung ke layar memungkinkan peserta maupun ofisial atlit bisa mengetahui langsung hasil penilaian lima anggota tim juri, selama pertandingan berlangsung. "Penggunaan teknologi ini efektif dalam menjaga semangat pertandingan yang 'fair play' dan penilaian yang obyektif dari dewan juri," kata Ketua Panitia Penyelenggara Invitasi Pencak Silat Kapolres Ponorogo Cup II - 2014, Amrizal. Kapolres Iwan mengaku optimistis invitasi pencak silat dengan skala lebih besar bisa terus digelar di Ponorogo. Tidak hanya sebatas lingkup wilayah antarperguruan di Kota Reog maupun regional Jatim-Bali seperti saat ini berlangsung, ia berharap kegiatan serupa di masa mendatang bisa digelar dengan skala lebih luas. "Saya berharap suatu saat invitasi ini bisa diselenggarakan dengan melibatkan berbagai peserta dari berbagai wilayah di Jawa atau bahkan tingkat nasional," ujarnya. Iwan mengaku bangga dengan kegiatan yang diinisiasinya sejak 2013 tersebut. Selain berorientasi menjaga "kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat), ia berharap ajang invitasi tersebut bisa menjadi motivasi para pesilat lokal untuk menyalurkan bakatnya ke hal-hal yang positif. "Di awal-awal pelaksanaan invitasi pertama, banyak pihak yang pesimistis kegiatan ini bisa berlangsung aman tanpa kerusuhan, mengingat sejarah antarkelompok perguruan yang sering terjadi konflik," kata Iwan. Tapi atas dukungan berbagai pihak dan komitmen masing-masing pimpinan perguruan silat, lanjut dia, sampai saat ini Ponorogo tetap kondusif. "Termasuk saat berlangsungnya kegiatan Suran Agung yang diikuti lebih dari 10 ribu pesilat, beberapa waktu lalu," ujarnya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014