Surabaya (Antara Jatim) - Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka menggagas "re-branding" gerakan itu melalui riset pada enam kota besar dan diskusi publik hingga akhir tahun 2014. "Insya-Allah, Pramuka akan mulai mengalami re-branding pada tahun 2015," kata Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka Tubagus Arie Rukmantara di Surabaya, Sabtu. Di sela diskusi terbatas (FGD) di Surabaya, andalan Kwarnas Praia menjelaskan enam kota yang diriset melalui kuesioner dan diskusi adalah Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Medan, Makassar, dan Bali. "Indonesia akan menerima bonus demograsi cukup besar yakni 30 juta pemuda pada 2019 dan 100 juta pemuda pada 2030, karena itu Pramuka harus berperan agar bonus itu positif," katanya. Didampingi Tim Penelitian Kwarnas Pramuka Suharyo F. Akmal, ia menyatakan bonus demografi yang positif menghasilkan pemuda yang kreatif, tapi bonus negatif mencetak pemuda nakal. "Kalau pemuda yang kreatif itu banyak, tentu hasilnya akan luar biasa, tapi kalau pemuda yang nakal itu banyak justru hasilnya akan merugikan bangsa dan negara," katanya. Namun, katanya, peran Pramuka dalam bonus demografi itu harus disertai dengan relevansi Pramuka bagi pemuda sesuai zamannya, sehingga Pramuka bisa diterima dan diminati. "Untuk itu, Kwarnas Pramuka di bawah kepemimpinan Kak Adhyaksa Dault melakukan 'Scout for Change' melalui penjaringan masukan dari bawah, di antaranya enam kota," katanya. Dengan penjaringan masukan pada enam kota yang memiliki banyak pelajar hingga diskusi publik pada akhir Desember 2014, maka Pramuka akan mengalami 're-branding' pada 2015. "Nantinya, Pramuka hasil re-branding tidak hanya bagus, tapi menarik dan diminati," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014