Banyuwangi (Antara Jatim) - Kementerian Pariwisata mendukung agenda tahunan "Banyuwangi Festival", yang di dalamnya ada parade "Banyuwangi Ethno Carnival" masuk menjadi kalender pariwisata nasional dan akan membantu mempromosikan kegiatan tersebut ke mancanegara. Menteri Pariwisata Arief Yahya saat menghadiri dan membuka "Banyuwangi Ethno Carnival 2014" di Taman Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu mengatakan Banyuwangi Festival yang diramaikan beragam acara seni, budaya, dan wisata olahraga sangat bagus untuk mempromosikan pariwisata daerah dan Indonesia. "Saya setuju dan mendukung Banyuwangi Festival masuk kalender pariwisata nasional. Agenda wisata bagus seperti di Banyuwangi ini promosinya jangan hanya lokal, tapi juga harus internasional ke mancanegara," katanya. Selain Arief Yahya, kegiatan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang tahun ini mengangkat tema "Mistic Dance of Seblang" (Tari Seblang) juga dihadiri Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O Blake dan sejumlah bupati/wali kota dari berbagai daerah di Indonesia. Menurut Arief Yahya, ajang Banyuwangi Festival juga mampu menumbuhkan industri ekonomi kreatif di masyarakat, sehingga memacu perekonomian daerah. "Hitungan sederhananya, setiap kedatangan satu wisman (wisatawan mancanegara), bisa menghasilkan satu tenaga kerja. Saat ini jumlah kunjungan wisman ke Indonesia sekitar 1,5 juta orang dan diharapkan terus meningkat. Bahkan, wisman ke Banyuwangi sudah melonjak lima kali lipat dari sebelumnya," tambah menteri yang kelahiran Banyuwangi itu. Untuk itu, Menpar berharap Banyuwangi dan juga daerah-daerah lain bisa terus mengangkat potensi pariwisatanya, tanpa harus meninggalkan budaya lokal. Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan kegiatan BEC merupakan ajang konsolidasi budaya agar anak-anak muda di daerahnya lebih kenal dan cinta terhadap seni budaya lokal. "Kami ingin membangun budaya sebagai identitas daerah dan mengemasnya secara menarik untuk menggaet kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara," ujarnya. Karnaval etnik kali ini merupakan penyelenggaraan tahun keempat dan setiap tahun selalu mengangkat tema berbeda, terutama seni budaya khas daerah Banyuwangi. Pada BEC pertama tahun 2011 mengangkat tema Damarwulan dengan gandrung-nya, kemudian Seni Barong di tahun kedua dan Kebo-Keboan menjadi tema karnaval etnik tahun lalu. Tari Seblang yang diangkat tahun ini, merupakan tradisi atau ritual dari masyarakat Suku Osing (warga asli Banyuwangi) yang telah berumur ratusan tahun dan menjadi salah satu warisan budaya yang sudah diakui pemerintah pusat. Tradisi ritual Suku Osing ini memiliki makna sebagai usaha memperoleh ketenteraman, keselamatan dan kesuburan tanah agar hasil panen warga melimpah. Ritual Tari Seblang dimainkan seorang penari dalam kondisi terhipnotis atau tidak sadarkan diri sebagai penghubung warga desa dengan arwah leluhurnya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014