Banyuwangi (Antara Jatim) – Berbagai ajang untuk mempromosikan pariwisata kembali dihelat di Banyuwangi, Jawa Timur, pada akhir pekan ini, masing-masing Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) dan Festival Ngopi Sepuluh Ewu. Menteri Pariwisata Arief Yahya, Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O Blake Jr dan beberapa pelaku industri kreatif bakal ikut menyemarakkan beragam ajang promosi pariwisata di kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" itu. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Yanuar Bramuda di Banyuwangi, Kamis, mengatakan agenda pariwisata seperti BEC dan Festival Ngopi Sepuluh Ewu menjadi pengungkit kunjungan wisatawan ke daerah di ujung timur Pulau Jawa itu. "Apa yang kami sajikan dalam Banyuwangi Festival dengan berbagai even seperti karnaval etnik, festival kopi, Tour de Banyuwangi Ijen, maupun Jazz Pantai adalah untuk memperpanjang siklus destinasi agar wisatawan makin punya beragam pilihan di Banyuwangi," kata Bramuda. Banyuwangi Ethno Carnival akan digelar pada Sabtu (22/11), yang kali ini mengusung tema Tari Seblang. Tari ini merupakan tarian ritual tertua di Banyuwangi dan telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Nasional oleh pemerintah pusat. Tradisi ritual Suku Using (masyarakat asli Banyuwangi) ini dimaksudkan sebagai usaha memperoleh ketenteraman, keselamatan, dan kesuburan tanah agar hasil panen melimpah. Ritual ini ditarikan seorang penari dalam kondisi ”trance”, kondisi tak sadarkan diri, sebagai penghubung warga desa dengan arwah leluhurnya. Bramuda mengatakan Tari Seblang itu diterjemahkan dalam bentuk desain busana yang berkarakter oleh para desainer muda. Semuanya dikerjakan anak muda Banyuwangi tanpa supervisi dari konsultan desain mana pun. "Mulai penyusunan tema kami melibatkan budyawan. Teknisnya dieksekusi anak-anak muda. Berbeda dengan daerah lain yang berlomba membawa tema global ke level lokal, Banyuwangi justru membawa tema lokal untuk diperkenalkan ke level global," tambah Bramuda. Setelah BEC, sehari kemudian wisatawan bisa mencicipi kopi cita rasa Banyuwangi dalam Festival Ngopi Sepuluh Ewu dengan 10.000 cangkir. Sepuluh ewu dalam bahasa setempat berarti 10.000. Festival minum kopi khas Using ini digelar Minggu (23/11) malam di Desa Adat Kemiren, yang merupakan salah satu basis masyarakat Using. Seluruh latar rumah di Desa Kemiren akan disulap menjadi ruang tamu yang menyuguhkan kopi Using dan jajanan tradisonal Banyuwangi. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014