Sampang (Antara Jatim) - Mahasiswa Sampang, Jawa Timur, dari Pergerakan Mahasiswa dan Pemuda Sampang dan Forum Aliansi Imparsial, Senin, berunjuk rasa untuk menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak karena dinilai akan menyengsarakan rakyat kecil. "Kami sepakat menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM, karena kebijakan itu jelas sangat tidak memihak pada rakyat kecil," kata korlap aksi itu Zainuddin. Pengunjuk rasa yang berjumlah puluhan orang ini memulai aksinya dari monumen Kota Sampang menuju kantor DPRD yang berjarak sekitar 2 kilometer. Mereka juga membawa sejumlah poster dan spanduk yang berisi nada protes atas kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Menurut korlap aksi itu, mahasiswa dan pemuda Sampang akan terus menyuarakan penolakan atas rencana kenaikan harga BBM, karena saat ini harga minyak dunia sudah turun. "Alasannya, semua BBM ini dinaikkan karena harga minyak dunia naik. Saat ini pemerintah sudah tidak punya alasan lagi untuk menaikkan harga BBM," kata Zainuddin. Dalam perjalanan menuju kantor DPRD Sampang itu, massa sempat menyita mobil puskesmas keliling milik Dinas Kesehatan, sehingga terjadi ketegangan antara pengunjuk rasa dengan petugas mobil itu. Akan tetapi, ketegangan itu tidak berlangsung lama, karena dilerai oleh petugas kepolisian Polres Sampang yang mengamankan aksi massa. Pengunjuk rasa gabungan dari sejumlah perguruan tinggi di Kabupaten Sampang ini selanjutnya bergerak menuju kantor DPRD dan meminta para wakil rakyat melayangkan surat ke DPR RI dan pemerintah pusat untuk menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM itu. Wakil Ketua DPRD Sampang Fauzan Adima saat menemui pengunjuk rasa menyatakan, secara pribadi pihaknya memang keberatan dengan rencana pemerintah untuk menaikkan BBM. "Makanya secara pribadi saya sebenarnya menolak rencana menaikkan harga BBM ini," kata Fauzan. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014