Bangkalan (Antara Jatim) - Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Bangkalan, Jawa Timur, meminta pemkab setempat, melibatkan pemuda dalam proses pembangunan di wilayah itu, terutama menyangkut pendidikan berbangsa dan bernegara.
"Hemat kami ini penting dilakukan, sebab partisipasi aktif semua kalangan termasuk pemuda, akan menjadi nilai lebih dalam tata kelola pemerintah, apalagi bangsa ini ada, juga karena tidak lepas dari peran aktif kaum muda," kata Ketua Bidang Perguruan tinggi kemahasiswaan dan kepemudaan (Kabid PTKP) HMI Cabang Bangkalan, Hairus Zaman, Selasa.
Dalam acara audiensi bertajuk "Upaya Peningkatan Kualitas Pemuda dalam Partisipasi Politik dan Pembangunan" di kantor Bakesbang Pemkab Bangkalan, HMI meminta agar pemkab ikut memperhatikan kepentingan pemuda dan salah satunya dengan melibatkan secara aktif peran kaum muda.
Pembinaan terhadap kelompok pemuda dalam banyak hal, seperti olahraga, seni budaya, serta mengarahkan mereka pada bidang usaha kreatif hendaknya ditingkatkan.
"Arahan kepada yang hal-hal produktif, berwawasan kebangsaan, serta upaya meningkatkan peran aktif pemuda, penting untuk dilakukan dengan menjadi kelompok pemuda sebagai mitra," kata Hairus Zaman.
Ia juga menilai, penyampaian aspirasi yang berlebihan yang dilakukan oleh kelompok pemuda selama ini, semisal dengan cara melakukan unjuk rasa anarkis, salah satunya, karena mereka merasa kurang diperhatikan, sehingga memilih jalan untuk melakukan tindakan di luar batas wajar.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Kesatuan Bangsa dan Politik Pemkab Bangkalan Tommy Syarif menyatakan, akan memperhatikan gagasan baik itu.
Menurutnya, peran pemuda memang harus ditingkatkan dengan cara mengarahkan mereka ke hal-hal yang positif, dan bernuansa kebangsaan.
"Kami juga menyampaikan apresiasi kepada HMI, karena selama ini telah banyak membantu pemerintah, terutama dalam hal penguatan penanaman nilai-nilai kebangsaan kepada kelompok pemuda lain dan masyarakat Bangkalan," katanya.
HMI merupakan salah satu organisasi mahasiswa ektra kampus yang didirikan pada 5 Februari 1947 oleh Lafran Pane dan merupakan organisasi ektra kampus tertua di Indonesia, karena organisasi mahasiswa lainnya yang didirikan lebih awal dari organisasi ini, seperti Boedi Utomo, sudah tidak aktif lagi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014