Surabaya (Antara Jatim) - Direktur Institusional Banking Bank Mandiri, Abdul Rachman, mengimbau seluruh mahasiswa Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya memiliki jiwa kepemimpinan karena Indonesia membutuhkan banyak pemimpin tangguh yang mampu mengikuti perkembangan zaman. "Beberapa tahun lalu, penerimaan karyawan diambil dengan nilai tertinggi. Namun, setelah dilakukan pengawasan, atau di mana dia 20 tahun pascaseleksi, justru mereka yang juara memiliki posisi lebih rendah dengan yang di peringkat kedua," kata Abdul, ditemui pada Program Bina Lingkungan Mandiri Peduli Pendidikan, Mandiri Edukasi Spirit Memakmurkan Negeri, di UK Petra Surabaya, Kamis. Menurut dia, dengan perubahan zaman saat ini maka belum tentu mereka yang pintar memiliki nasib baik. Bahkan, kadang yang mendapatkan nilai biasa saja justru menempati posisi top manajemen. Apabila tidak mengikuti perubahan, seorang pemimpin tidak akan bisa memimpin. "Untuk bertahan dengan perubahan, mahasiswa perlu memiliki intelegensi (mengasah otak). Belajar dalam situasi apa pun dan jangan berhenti belajar sebelum selesai," ujarnya. Di samping itu, kata dia, mahasiswa diharapkan perlu mempunyai nilai tersendiri. Seperti menjunjung tinggi kejujuran dan integritas. Selain itu, wajib memiliki kemampuan memimpin seperti strategi, perubahan, dan kolaborasi. "Untuk menjadi seorang pemimpin, mahasiswa perlu melihat potensi sehingga selalu melihat peluang untuk maju," katanya. Oleh sebab itu, saat ini kalangan mahasiswa perlu membedakan antara manajer dan pemimpin walaupun keduanya baik. Apabila seorang manajer murni, mereka hanya menjalankan tugas sesuai standar. Akan tetapi pemimpin selalu ingin berubah dan tidak mau hanya mengerjakan sesuai standar. "Seorang manajer yang baik, punya rencana detail dan tepat waktu sedangkan pemimpin itu beda. Pemimpin tidak hanya membuat rencana melainkan strategi," katanya. Di sisi lain, sebut dia, mereka yang selama menjadi manajer hanya punya visi. Tapi pemimpin biasanya membuat visi dan berkenan arahnya terealisasi dengan sesuai target. Bahkan, manajer biasanya anti terhadap konflik baik dengan pimpinan maupun teman kerja. "Kalau mereka yang memiliki jiwa kepemimpinan, ribut dengan bos adalah hal biasa. Apalagi, semua itu demi menunjukkan terobosan dan ide-ide cemerlangnya," katanya. Secara umum, lanjut dia, di Surabaya pelaksanaan Mandiri Edukasi diikuti oleh 2.700 siswa yang terdiri dari anak sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas. Kemudian, diikuti oleh 500 mahasiswa dengan total bantuan pendidikan yang disalurkan mencapai Rp172 juta. "Bantuan pendidikan ini tidak kami salurkan berupa dana melainkan alat-alat pendidikan yang memang dibutuhkan oleh lembaga tersebut. Program ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ulang tahun ke-16 Bank Mandiri. Secara nasional, total bantuan pendidikan bagi sekolah dan perguruan tinggi mencapai Rp2,552 miliar," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014