Malang (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengatisipasi musim kemarau dengan mengembangkan tanaman padi "System of Rice Intensification" (SRI) yang tidak membutuhkan air dalam jumlah banyak. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Malang, Tomie Herawanto, Selasa mengatakan dengan pola tanam menggunakan varietas unggul yang lebih tahan terhadap kondisi kekeringan pada musim kemarau. "Dengan menggunakan pola SRI ini, produktivitas padi masih tetap stabil di angka sembilan ton per hektare, sehingga surplus beras yang rata-rata sebanyak 67 ribu ton per tahun bisa dipertahankan, bahkan tahun ini ditargetkan naik lima persen dari tahun sebelumnya," katanya. Menurut dia, kemarau memang menurunkan debit air di sejumlah waduk yang ada di daerah itu yang berpengaruh terhadap sistem irigasi, namun sampai sejauh ini kebutuhan air irigasi masih tercukupi, apalagi pola tanam yang digunakan menggunakan bibit padi SRI, sehingga kemarau belum berdampak pada produktivitas padi. Selain menggunakan pola tanam SRI, lanjutnya, pihaknya juga mengerahkan petugas penyuluh pertanian ke lapangan untuk melakukan pengawasan terhadap saluran irigasi sekaligus mengintensifkan sosialisasi padi SRI pada petani, dengan harapan petani mengembangkan pola SRI tersebut. Sebenarnya, kata Tomie, musim kemarau tidak saja mengancam kekeringan, tapi juga munculnya hama tikus dan menyerang sejumlah lahan pertanian di daerah itu, meski bukan endemis dan belum dalam kondisi mengkhawatirkan. Musim kemarau dalam beberapa bulan terakhir ini membuat sejumlah kecamatan di Kabupaten Malang mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih, yakni Kecamatan Kalipare, Lawang, Singosari, Jabung, Pagak, dan Donomulyo. Kecamatan tersebut telah disuplai air bersih dari PMI, BPBD, PDAM serta Dinas Cipta Karya setempat. Sebelumnya Badan Metereologi Klimatologi dan Geofiaika (BMKG) Stasiun Klimatologi Karangploso, memperkirakan musim kemarau berakhir sekitar akhir Oktober atau November 2014. Kalaupun mundur, tidak lebih dari 10 hari, apalagi dalam dua pekan terakhir cuaca sering mendung.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014