Oleh Ida Nurcahyani Jakarta (Antara) - Kesadaran akan pentingnya berhemat energi saat ini perlu ditumbuhkan mengingat semakin menipisnya cadangan energi di Tanah Air. Pesan itulah yang menjadi dasar dari sutradara Ray Nayoan menggarap film animasi tiga dimensi "Pulau Bintang". Film yang merupakan bagian dari agenda kampanye "sadar energi" Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia tersebut bertujuan untuk kesejahteraan rakyat dan tercapainya ketahanan energi nasional. "Berkampanye melalui film memang mungkin dampaknya tidak terlalu besar. Film bisa bikin apa sih? Tapi setidaknya dengan menonton film ini kita bisa tahu dan memberi tahu energi itu penting dan kita setidaknya bisa berhemat dengan mematikan lampu," kata Ray dalam malam Festival Anugerah Sadar Energi di Kementerian ESDM, Jakarta, Sabtu. Ray yang telah menghasilkan empat film itu mengaku mendapat tantangan tersendiri membuat film animasi bertema lingkungan. "Kesulitannya adalah harus mengatur banyak kepala, belum lagi membumikan tema energi itu ternyata cukup sulit," kata Ray yang sudah menjadi sutradara sejak tahun 2008. Ray mengatakan, menyajikan film untuk anak-anak rupanya cukup menantang. "Kesulitan terbesar adalah tema dan target kita anak kecil itu satu, yang kedua untuk melepas ego saya sebagai film-maker itu susah. Apalagi mediumnya animasi, sesuatu yang tidak seintuitif film langsung, kalau film langsung kita bisa merevisi di tempat ketika syuting tapi ini tidak begitu, tapi terus terang saya senang banget bisa terlibat di film ini," katanya. "Pulau Bintang" merupakan film animasi yang bercerita tentang bagaimana cara untuk sadar energi. Film ini turut diisi oleh aktor dan aktris ternama Indonesia seperti Butet Kertaradjasa, Debra Yatim, Umay Shiba, Chantiqa dan David Tarigan. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014