Batu (Antara Jatim) - Mengunjungi museum identik dengan pemikiran berkunjung ke sebuah bangunan yang lusuh karena tidak terawat dan sepi karena membosankan. Namun, lain halnya saat berkunjung ke Museum Angkut yang berada di Kota Batu, Jawa Timur. Museum Angkut terletak di Jalan Terusan Sultan Agung Kota Batu. Museum tersebut merupakan museum yang dikonsep sebagai tempat wisata pendidikan bertema alat transportasi. Sehingga, para pengunjung akan dibuat tertarik, tidak bosan, serta mendapatkan bonus pengetahuan tentang sejarah dan perkembangan teknologi alat transportasi yang banyak berguna bagi kehidupan manusia. Museum yang baru dibuka pada bulan Maret 2014 itu, buka mulai pukul 12.00 WIB hingga malam hari. Adapun, harga tiketnya adalah Rp50 ribu per orang pada Hari Senin-Kamis dan Rp75 ribu per orang pada Hari Jumat-Minggu atau hari libur. Sedangkan, membawa kamera poket, SLR dan "handycam", akan dikenai biaya tambahan Rp30 ribu per perangkat, kecuali kamera dari telepon atau "gadget". Saat memasuki kawasannya, pengunjung akan dibuat tertarik dengan salah satu model bangunannya yang dibentuk seperti pesawat luar angkasa di salah sisi bangunan. Terdapat beberapa zona yang dapat dijelajahi oleh pengunjung. Di antaranya adalah zona Edukasi, zona Batavia, zona Jerman, zona Jepang, zona Inggris, zona Las Vegas, zona Italia, zona Prancis, zona Hollywood, dan zona Pasar Apung Nusantara. Setiap zona memberikan informasi dan memiliki sejarah tersendiri. Seperti zona edukasi misalnya. Pada zona ini terdapat berbagai koleksi kendaraan kuno yang ditampilkan. Mulai dari mobil, sepeda, motor, becak, kereta kencana, angkutan umum zaman dulu, perahu layar, helikopter, bahkan gerobak. Semuanya ada di Museum Angkut. Pengelola juga memberikan informasi pada masing-masing koleksi melalui tulisan maupun layar sentuh interaktif. Sehingga pengunjung semakin tahu jenis, asal, dan kapan alat transportasi tersebut digunakan oleh manusia di eranya. Pada zona edukasi juga terdapat mobil yang digunakan oleh Presiden RI Soekarno pada masa pemerintahannya. Para pengunjung boleh "bernarsis ria" dengan berfoto-foto bersama keluarga ataupun sahabat sambil mengendarai sejumlah koleksi di zona edukasi. Namun, ada juga sejumlah koleksi yang tidak boleh disentuh. Di zona Batavia, pengunjung dibawa ke suasana Jakarta tempo dulu dengan alat transportasinya. Pengunjung seakan berada di Pelabuhan Sunda Kelapa dan Stasiun Jakarta Kota yang bernuansa era penjajahan Belanda. Pengunjung juga diajak mengunjungi Benua Eropa lengkap dengan latarnya. Misalnya, di zona Inggris dengan mobil-mobil klasiknya, zona Jerman beserta suasana kota yang dilengkapi Mercedes dan Volkswagen yang terparkir di tepi jalan, dan di zona Italia, pengunjung akan menemukan Fiat dan Vespa. Di zona Hollywood lain lagi. Para pengunjung akan dibawa ke suasana film Hollywood yang lengkap dengan mobil dan motor buatan Amerika seperti Harley Davidson. Salah satu pengunjung asal Kota Madiun, Dwi Kartiko, mengaku senang berkunjung ke Museum Angkut Batu. Selain berwisata, ia juga mendapat pengetahuan di bidang otomotif. "Bagus tempatnya. Kita tidak bosan saat berada di sini, serasa bukan di museum, padahal di museum. Pengetahuannya tidak saja baik untuk anak tapi juga dewasa," ujarnya. Sementara, di zona Pasar Apung Nusantara, pengunjung diajak untuk berwisata kuliner. Konsepnya memang seperti Pasar Apung di Kalimantan. Para pengunjung bisa menikmati kuliner seperti lazimnya, karena disepanjang sungai buatan disediakan tempat makan. Namun, ada juga cara lain untuk menikmati kuliner yang ditawarkan, yakni mendatangi penjaja kuliner dengan menggunakan perahu yang telah disediakan. Setiap orang dikenakan biaya naik perahu sebesar Rp10 ribu. Bagi pengunjung yang bisa mengendalikan perahu, diperbolehkan untuk mendayung sendiri secara gratis. Tentunya lebih seru, karena bisa merasakan sensasi mendayung perahu di sungai buatan yang kedalamannya hanya mencapai satu meteran. Zona Pasar Apung Nusantara membuat pengunjung dapat menikmati sejumlah citarasa kuliner daerah Indonesia, seperti Gudeg Jogja, Sate Madura, Nasi Timbal, Jamu, Bakso Malang, dan makanan khas daerah lainnya. Penasaran seperti apa suasananya? Silakan kunjugi Museum Angkut di Kota Batu untuk berburu sejarah dan kesenangan di sana. Salam Mlaku-Mlaku! (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014