Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menanggapi telah disahkannya RUU Pilkada yang keputusannya kepala daerah dipilih oleh DPRD dengan menyatakan dirinya setuju atau tidak setuju terhadap sistem pemilihan itu. "Jadi saya tidak ngomong suka atau tidak suka terkait pemilihan tidak langsung. Kalau secara pribadi, enak dipilih masyarakat. Ini pendapat pribadi ya," kata Tri Rismaharini di sela-sela acara Peringatan Hari Anak Nasional di Empire Palace, Jumat. Menurut dia, pemilihan secara langsung akan lebih bisa diterima masyarakat. "Saya tidak tahu tentang RUU Pilkada. Pemilihan saya dulu bergulir begitu saja. Yang penting yang terbaik untuk bangsa. Saya juga tidak mengalami dipilih oleh DPRD," katanya. Dengan pilihan langsung, maka dirinya bisa mendengarkan langsung aspirasi dan kehendak dari masyarakat. Selain itu juga bisa memperhatikan kepentingan masyarakat. Selain itu, lanjut dia, dirinya akan mendapatkan masukan secara detail dari masyarakat. Dia juga bisa berjanji dan mewujudkan janji itu secara langsung. Ditanya apakah dirinya mendapatkan undangan dari Asosiasi Forum Kepala Daerah Indonesia (Afeksi) terkait penolakan RUU Pilkada langsung tersebut ? Risma mengatakan dirinya belum mendapatkan undangan. "Saya baru saja dari Jakarta dan belum ada komunikasi dengan kepala daerah yang lain. Kalau diundang saya lihat dulu," tuturnya. Risma mengatakan jabatan yang diembannya merupakan pemberian Tuhan. Selama ini dirinya tidak meminta jabatan tapi dipilih dan dicalonkan oleh PDIP. Dirinya memasrahkan semuanya kepada Tuhan. "Saya tidak pernah meminta itu, karena jabatan tidak boleh diminta. Tuhan pasti ngatur itu. Dulu juga tidak kenal partai, kemudian diberikan amanah dari PDIP. Biarkan Dia yang berkehendak. Saya percaya terhadap kehendak Tuhan," jelasnya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014