Pamekasan (Antara Jatim) - Mantan Rektor Universitas Madura (Unira) Pamekasan, Jawa Timur, membangun "rumah garam" sebagai pusat penelitian dan pengembangan garam konsumsi bagi produsen garam di wilayah itu. "Rumah garam itu dibangun di lokasi lahan garam di Kecamatan Pademawu, Pamekasan dan selama ini telah dijadikan tempat penelitian produksi garam bawah atap," kata Amiril kepada Antara di Pamekasan, Rabu. Amiril menuturkan, pendirian rumah garam itu, terdorong mengembangkan atas keinginan untuk meneliti pengembangan garam di dalam rumah, sehingga dengan cara itu produksi garam tidak bergantung pada musim. "Hasilnya, produksi garam di dalam rumah, memang sukses, akan tetapi tidak biayanya terlalu tinggi, yakni tidak sesuai dengan nilai jual di pasaran," tutur Amiril. Ia menjelaskan, berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan selama ini, biaya produksi garam di dalam rumah itu, sebesar Rp4 ribu per kilogram, sedangkan harga jual garam di pasaran saat ini hanya dalam kisaran Rp350 hingga Rp400 per kilogram. "Memang kita bisa memproduksi garam kapan saja tidak bergantung pada musim, tapi hasilnya tidak ekonomis," tutur pria asal Jalan Brawijaya, Pamekasan ini. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014