Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong masyarakat untuk senantiasa menumbuhkan minat baca sejak anak usia dini demi terciptanya budaya membaca suatu bangsa. Wakil Ketua PKK Provinsi Jawa Timur, Chairani Yuliati Akhmad Sukardi, Selasa, mengatakan membaca sejak dini merupakan kunci utama sukses tidaknya sebuah program kebiasaan atau budaya membaca suatu bangsa. "PKK Provinsi Jatim akan terus bersinergi dengan Badan Perpustakaan dan Kearsipan untuk memberikan virus gemar membaca buku kepada anak," katanya saat membuka acara Penyuluhan Gemar Membaca Untuk Kader Desa se Jatim 2014 di Surabaya, Selasa. Ia mengatakan, salah satu caranya yakni dengan mendorong suasana rumah baca bagi seluruh sudut ruangan dipenuhi dengan bacaan yang bermanfaat. Chairani mengatakan kebiasaan kegiatan membaca dalam rumah harus berlangsung secara hangat, nyaman dan akrab. Anak juga dapat membaca sambil bermain. Cara lain, kata dia, yakni mengajak anak untuk sering mengunjungi perpustakaan atau taman bacaan sesering mungkin. "Biarkan anak memilih buku kesukaannya. Kenalkan anak-anak dengan buku dari penulis terkenal dan favorit disertai dengan fasilitas yang lengkap, nyaman dan menyenangkan bagi anak-anak. Mari, jadikan perpustakaan sebagai sahabat pintar keluarga," katanya. Ia mengatakan, negara seperti Jepang, Amerika, Jerman dan negara maju masyarakatnya punya tradisi gemar membaca buku sehingga kemajuan peradabannya sangat pesat. Masyarakat dari negara tersebut sudah menjadikan buku sebagai sahabat yang menemani segala aktivitasnya. "Di Indonesia, kebiasaan ini belum banyak. Malah, yang tampak baru sebatas gemar baca pesan pendek," katanya. Sementara itu, Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur Sudjono mengatakan, tujuan dari diadakannya penyuluhan gemar membaca kader desa di Jatim adalah untuk meningkatkan minat baca ibu-ibu kader PKK dan masyarakat sehingga tidak ketinggalan zaman. "Tujuan lain diadakannya penyuluhan gemar membaca ini yakni untuk menumbuhkan minat dan kegemaran membaca melalui berbagai bacaan dan media yang tersedia untuk menanamkan cinta kebudayaan bangsa, persatuan dan kesatuan," katanya. Ia menyebut, terbangunnya peradaban yang maju tidak terlepas dari pengaruh tingginya minat baca masyarakat. Maka, tidak mengherankan jika kebiasaan membaca menjadi salah satu indikator penting dalam menentukan kualitas bangsa. "Minat baca sangat menentukan kualitas bangsa. Karena kebiasaan membaca turut menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, bermutu bagi bangsa dan negara," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014