Jombang (Antara Jatim) - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, KH Sholahudin Wahid atau Gus Sholah, mengaku menerima curhat dari keluarga Saiful Priatna, salah seorang terduga jaringan ISIS yang ditangkap di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. "Orang tuanya telepon dan bilang jika anak itu selalu di rumah. Orang tuanya juga tidak yakin (anaknya terlibat ISIS)," katanya saat dikonfirmasi di Jombang, Kamis. Ia juga mengatakan, orang tua Saiful Priatna juga mengeluhkan jika sampai sekarang mereka belum bisa bertemu dengan anak mereka. Pihak keluarga, lanjut dia, berharap secepatnya bisa bertemu dengan anak itu, sehingga bisa memastikan kebenaran dari kabar anggota keluarga mereka yang diduga terlibat kelompok radikal Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). "Keluarga khawatir, soalnya belum bisa bertemu dengan anak mereka," katanya. Gus Sholah juga berjanji akan mencoba jika diminta keluarga untuk menjadi mediator guna mempertemukan orang tua Saiful Priatna dengan anak tersebut. Namun, ia juga mengerti jika polisi pun memerlukan waktu untuk mengungkap jaringan kelompok radikal itu. Gus Sholah juga tidak menampik jika Saiful Priatna dulu pernah mengenyam pendidikan di PP Tebuireng, Jombang. Yang bersangkutan diketahui pernah belajar di pondok pada tahun 2000. "Ia masuk di Tebuireng pada tahun 2000, tapi hanya satu tahun dan ia masuk ke kelas satu aliyah (madrasah aliah/ setingkat sekolah menengah atas)," ungkap Gus Sholah. Adik kandung mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid ini juga tidak mengetahui terlalu mendetil tentang pribadi santri tersebut. Selain hanya satu tahun belajar di pondok, ia juga sudah cukup lama, sudah 13 tahun lalu. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014