Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya menggelar pelatihan wirausaha kepada puluhan warga yang terkena dampak penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak pada Agustus lalu. "Ini adalah bentuk komitmen wali kota untuk menyejahterakan warganya. Bu wali berharap agar ibu-ibu mandiri dan bisa bersaing dengan warga negara-negara ASEAN sehingga tidak menjadi penonton di kota sendiri," kata Asisten IV Sekkota Surabaya Bidang Kesejahteraan Rakyat Eko Hariyanto di acara pelatihan wirausaha di kantor Kecamatan Sawahan, Rabu. Menurut dia, keberhasilan alih profesi warga di kawasan lokalisasi menjadi fokus utama Pemerintah Kota Surabaya pascapenutupan lokalisasi Dolly dan Jarak. Karena itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya terus berupaya untuk mendorong kemandirian warga terdampak penutupan lokalisasi, salah satunya dengan intensif mengadakan pelatihan berwirausaha bagi warga terdampak. Ia mengatakan mulai Rabu ini, Pemkot Surabaya dengan difasilitasi PT Terminal Petikemas Surabaya dan PT Wangta Agung, menggelar pelatihan kewirausahaan bagi warga terdampak penutupan gang Dolly dan Jarak. Pelatihan yang melibatkan 80 warga di ring I (di kawasan lokalisasi) dan ring II (di sekitar lokalisasi) ini akan digelar selama 15 hari. Mayoritas pesertanya adalah ibu-ibu. Eko Hariyanto mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk intervensi dari Pemkot Surabaya untuk memberdayakan warga Surabaya. Apalagi, tahun depan, era Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah akan dimulai di mana pengusaha-pengusaha di negara ASEAN, bisa membuka usaha di Surabaya. "Ini adalah bentuk komitmen ibu wali kota untuk menyejahterakan warganya. Bu wali kota berharap agar ibu-ibu mandiri dan bisa bersaing dengan warga negara-negara ASEAN sehingga tidak menjadi penonton di kota sendiri," tegas Eko Hariyanto. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014