Malang (Antara Jatim) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyatakan gerakan radikal "Islamic State of Iraq and Syria" (ISIS) atau Negara Islam Irak dan Syria dapat diperangi dengan "SUMUK" atau Solidaritas Umat Muslim Untuk Kebhinnekaan atau Keberagamaan. "Kebhinnekaan atau keberagamaan itu kehendak Allah, karena itu kalau ada yang melawan kebhinnekaan berarti melawan kehendak Allah," katanya saat meresmikan Pesantren Rehabilitasi Mental 'Az Zainy' di Tumpang, Malang, Jumat malam. Di hadapan ribuan masyarakat dan ulama se-Malang Raya yang menghadiri peresmian pesantren yang mendidik 1.600-an orang gila, pecandu narkoba, dan kelainan mental lainnya itu, jenderal bintang empat itu menegaskan bahwa ISIS merupakan musuh bersama. "Mereka (ISIS) sudah mulai ada di Indonesia, tapi kami sudah mengantongi peta kekuatan mereka, karena kita sudah mendeteksi pengikuti ISIS dari sini yang pernah ke Turki, Suriah, Irak, dan sebagainya," katanya. Menurut dia, pesantren yang merehabilitasi berbagai jenis kelainan mental itu penting, apalagi pengikut ISIS dan mereka yang suka meledakkan diri sendiri dengan orang lain di sekitarnya itu juga merupakan "orang gila baru" yang juga harus diperangi. "Orang gila baru itu lebih berbahaya daripada orang gila yang ada di pesantren ini, karena itu saya mengajak para ulama dan masyarakat untuk bekerja sama dengan prajurit saya di Kodam, Korem, Kodim, Koramil, hingga Babinsa untuk membangun nasionalisme atau 'sumuk' itu," katanya. Dalam kesempatan itu, Panglima TNI juga memuji kebersamaan antara ulama, umara, dan rakyat dalam berbagai kegiatan di Pesantren Rehabilitasi Mental, seperti istighosah, pengajian rutin, atau pertemuan yang mengkaji Al Quran. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014