Pamekasan (Antara Jatim) - Ulama Madura dari berbagai pondok pesantren berkumpul di pondok pesantren Darul Ulum, Banyuanyar, Desa Potoan Daya, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Rabu, mendoakan warga muslim Palestina yang banyak tewas akibat serangan tentara Israel. Sejumlah ulama pengasuh pondok pesantren juga hadir dalam acara itu, seperti Ketua Forum MUsyawarah Ulama (FMU) Madura KH Ali Karrar Sinhaji, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mujtamak, Plakpak, Pegantenan KH Ghafur, serta pengurus Badan Silaturrahim Ulama Pondok Pesantren Madura (Bassra) KH Nailurrahman. "Nasib warga Palestina yang kini menderita akibat serangan ziones Israel menjadi keprihatinan para ulama, dan oleh karena mereka berkumpul ikut mendoakan agar mereka diberi kekuatan dan ketabahan," kata pengurus di pondok itu, Amin Djakfar. Dalam rilis yang diterima Antara, Rabu malam, sedikitnya 5.000 santri dari berbagai pondok pesantren di Madura juga hadir dalam acara istighatsah untuk warga muslim Palestina itu. Selain mendoakan warga muslim Palestina yang kini warganya banyak menderita akibat seragan tentara Israel, para ulama dari berbagai pondok pesantren ini juga menyampaikan sikap penolakan terhadap gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Gerakan ini dalam pandangan ulama Madura, merupakan gerakan yang tidak perlu ditiru, karena telah memperbolehkan cara-cara kekerasan dalam. Ajaran ISIS juga tidak sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya, dan oleh karenanya, para ulama meminta masyarakat waspada. "Para ulama meminta umat Islam di Madura ini secara khusus dan Indonesia pada umumnya tidak terpengaruh dengan ISIS," kata Amin. Selain mendoakan warga muslim Palestina yang banyak gugur menjadi korban seragam tentara Israel, para ulama juga mendoakan bangsa Indonesia aman dan kondusif, dan mereka berharap agar momentum kemerdekaan kali ini dijadikan momentum untuk evaluasi bersama ke arah yang lebih baik. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014