Kiev (Antara/Reuters) - Puluhan orang, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas, Senin, ketika konvoi bus pengungsi terkena serangan roket di dekat kota timur Luhansk, kata seorang juru bicara militer Ukraina. Ukraina telah menuduh pemberontak pro-Rusia menargetkan serangan pada konvoi itu, tetapi kelompok separatis menyangkal pihaknya bertanggungjawab. "Para pemberontak mengharapkan konvoi dan menghancurkannya seluruhnya. Kami belum bisa menghitung jumlah korban ... Puluhan (tewas)," kata juru bicara Andriy Lysenko dalam penjelasannya kepada wartawan. Sekitar 500 orang sehari mengungsi dari Luhansk, kota kubu pemberontak, yang dilanda pertempuran berbulan-bulan kelompok pemberontak dengan pasukan Ukraina, dan lebih dari dua pekan tidak mendapatkan pasokan air dan listrik. "Tembakan artileri yang kuat menghantam satu iringan pengungsi di dekat kawasan Khryashchuvatye dan Novosvitlivka. Kekuatan ledakan itu sangat tinggi sehingga orang-orang itu terbakar hidup-hidup dalam kendaraan - mereka tidak bisa keluar," kata jurubicara pihak militer Anatoly Proshin kepada saluran televisi Ukraina 112.ua. Jurubicara lain untuk operasi militer di timur, yang menghadapi kelompok pemberontak sejak April, mengatakan pemberontak bertanggung jawab atas serangan dan jumlah korban tewas belum diketahui. "Teroris menembakkan rudal Grad ke arah iring-iringan ... kami tengah menunggu informasi jumlah korban tewas," katanya. Andrei Purgin, wakil perdana menteri Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri mengatakan kepada Reuters, pasukan pemberontak tidak mempunyai kemampuan militer untuk melancarkan serangan semacam itu. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014