Jakarta, (Antara) - Menteri Pertanian Suswono menyatakan bahwa reformasi agraria dapat terwujud bila pemerintah yang baru memiliki kemauan politik serta politik anggaran yang mendukung.
"Jadi ada dua kunci keberhasilan reformasi agraria, yaitu kemauan politik dari pemerintah yang baru serta politik anggaran yang mendukung," ujar Suswono di Jakarta, Senin.
Suswono menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kemauan politik adalah kerjasama pemerintah untuk mengubah regulasi, terutama terkait dengan penguasaan lahan terlantar oleh negara.
Permasalahan lahan yang dimiliki oleh petani miskin, dikatakan Suswono harus diselesaikan secara mendasar dan struktural mengingat bahwa petani-petani tersebut miskin secara struktural.
"Petani harus ditingkatkan pengelolaan lahannya, apalagi rekomendasi dari perguruan tinggi juga menyebutkan angka minimum dua hektare, jadi ini adalah angka yang harus dikejar," ujar Suswono.
Sementara itu para petani yang sudah mendapatkan HGU sebagian kedapatan telah menelantarkan lahannya, sehingga yang bersangkutan harus dikenakan sanksi.
Menurut Suswono, lahan-lahan terlantar tersebut setidaknya dapat kembali dikuasai negara dan kemudian didistribusikan.
"Nah, ketika lahan didistribusikan, kita tentu membutuhkan anggaran yang kuat guna mencetak sawah baru, serta membangun dam atau bendungan sebagai infrastruktur pendukung," kata dia.
Lebih lanjut Suswono menyebutkan bahwa masih banyak lahan potensial yang bisa ditata, sebelum konversi lahan kian merajalela.
"Mumpung masih ada keaempatan, karena kalau tidak dari sekarang pasti sudah terlambat," pungkas dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014