Jember (Antara Jatim) - Sejumlah aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang menjadi korban pemukulan saat demo di halaman kantor pemkab setempat melaporkan kasus tersebut ke polisi. "Kami sudah melaporkan oknum Satpol PP dan polisi yang melakukan pemukulan terhadap sejumlah mahasiswa ke Mapolres Jember," kata salah seorang korban pemukulan, Ferio Pristiawan Ekananda, di Jember, Kamis. Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berdemonstrasi di halaman Pemkab Jember pada Rabu (13/8), dan mereka mendesak untuk bertemu Bupati Jember agar segera mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Aksi tersebut tidak mendapat tanggapan dari pejabat pemkab, sehingga para aktivis mendirikan posko di dekat pintu masuk Kantor Pemkab Jember. Namun, posko tersebut dibubarkan secara paksa oleh Satpol PP bersama polisi hingga berakhir bentrok. "Ada beberapa teman yang dipukul oleh petugas hingga mengalami luka lecet dan lebam di beberapa bagian tubuh saat mereka membubarkan posko yang kami dirikan," tuturnya. Seorang mahasiswa bernama Malikul Lubi dikabarkan mengalami luka yang cukup parah, karena ada tiga benjolan di kepalanya dan luka lecet di pelipis mata kirinya. "Teman-teman yang menjadi korban pemukulan sudah melakukan visum pada Rabu (13/8) malam dan setelah itu melaporkan kejadian itu ke Mapolres Jember," tambahnya.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014