Oleh Seni Herdanto Objek wisata wilayah pesisir selatan Jatim yang kaya dan eksotik serta masih alami yang umumnya berpasir puti dengan ombek cukup besar satu persatu mulai terkuak, seiring pembangunan jalan lingkar selatan (JLS) yang secara bertahap dikerjakan oleh kementerian PU, di mana pembebasan lahannya menjadi tanggungan Pemprov Jatim dan Pemkab setempat. Salah satunya di Kabupaten Malang, Pantai Goa China merupakan pantai yang letaknya berdekatan dengan pantai Sendang Biru. Jarak Pantai Sendang Biru dengan Pantai Goa China sekitar 6 Km ke arah barat, tepatnya berada di dusun Trowotratih, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Pantai Goa China ini masih belum banyak dikenal jika dibandingkan dengan pantai lainnya yang berada di wilayah Malang seperti pantai Bale Kambang, Pantai Sendang Biru, dan pantai Kondang Merak. Di sekitar pantai yang ditemukan oleh pertapa keturunan Tiongkok (1950) ini juga terdapat banyak Goa, sehingga pantai ini pun dinamakan dengan sebutan Pantai Goa China. Keistimewaan Pantai Goa China ini adalah pemandangan alamnya yang masih asri dan masih alami serta terdapat beberapa pulau-pulau kecil di tengah laut ikut menghiasi keindahan alam Pantai Goa China. Pemandangan alam pantai di sini memang sangat indah, namun sayangnya pengunjung wisatawan tidak boleh berenang di pantai ini karena arus bawah lautnya yang deras dan ada yang kedalaman lautnya curam. Ketika menuju ke tempat wisata Pantai Goa China ini anda akan dihibur oleh pemandangan alam pegunungan kapur yang sangat indah selama perjalanan. Dari pusat Kota Malang menuju lokasi ini sekitar 145 Km barat daya atau dengan waktu tempuh berkendaraan 2,5 hingga 3 jam. Keindahan ombak liar khas pantai-pantai yang menghadap langsung ke Samudera Hindia merupakan hal yang selalu menarik bagi wisatawan. Namun, ada hal yang istimewa di Pantai Goa China, meski berada di bagian selatan Pulau Jawa, dari pantai ini bisa menikmati Sang Surya menampakan diri "sunrise". Mencapai pantai yang cukup eksotik ini dengan berkendaraan umum hanya bisa sampai Sendang Biru, sehingga lebih praktis menggunakan kendaraan pribadi atau sewa (rental). Estimasi perjalanan Surabaya-Malang yang ditempuh dalam 2 jam perjalanan. Kemudian dari Kota Malang menuju ke Pantai Goa China sekitar 2,5-3 jam. Dari Kota Malang, mengarah ke daerah Turen-Dampit dan dilanjutkan ke arah Sumbermanjing. Untuk menemukan petunjuk menuju Pantai Goa China, cukup mengikuti rute menuju Pantai Sendang Biru. Sudah terdapat banyak papan penunjuk jalan di rute yang dilalui. Kondisi geografis pantai yang berada disebelah selatan Pulau Jawa memang dikelilingi perbukitan. Jalan yang dilalui pun menjadi cukup menantang, saat mobil harus menghadapi tanjakan yang curam sekaligus tikungan yang tajam dalam waktu yang bersamaan. Kondisi penerangan jalan yang masih sangat minim, dan lebar jalan yang tidak terlalu besar, membuat harus selalu berhati-hati. Perasaan cemas juga muncul saat kabut turun, saat musim hujan mengguyur. Jalan yang naik turun dengan tikungan-tikungan tajam membuat harus ekstra waspada, ditambah lagi kondisi jalan yang sepi. Setelah melalui perjalanan yang membuat beberapa kali menahan nafas, akhirnya sampai di persimpangan jalan dengan papan penunjuk jalan ke arah kiri yang menuju pantai Sendang Biru. Sedangkan ke arah kanan menuju Pantai Goa China. Setelah memilih jalan menuju Pantai Goa China, petunjuk jalan selanjutnya mengarah ke sebuah jalan kecil menuju perkampungan warga setempat. Kondisi jalan mulai dari sini tidak begitu baik, karena hanya beralaskan batu-batuan seadanya --makadam--. Kondisi jalan seperti ini berjarak kurang lebih sepanjang 1,5 km. Kabar baiknya, sudah terlihat ada upaya perbaikan jalan yang dilakukan di area masuk ini. Tiba di tempat tujuan, pengunjung harus membayar tiket masuk sebesar Rp10 ribu per orang di pos pengelola. Di kawasan ini terdapat area parkir cukup luas dilengkapi dengan fasilitas tempat ibadah, dan kamar mandi yang dikelola oleh warga setempat. Di tepi pantai terlihat beberapa pengunjung lain yang sudah datang. Ada pula yang menginap dengan mendirikan tenda. Momen yang ditunggu pun akhirnya tiba, langit disebelah timur mulai memerah, dan siluet pulau-pulau kecil di lepas pantai mulai terlihat. Saat itu bergerak menyusuri pantai yang masih sepi untuk dapat menikmati keindahan "sunrise". Perlahan, taburan bintang-bintang terlihat berhamburan. Langit mulai memudar digantikan kombinasi warna biru dengan warna jingga nan-cantik. Pasir putih yang dihiasi batu karang di sekitar bibir pantai mulai terlihat keindahannya. Gelombang air laut yang liar dari kejauhan, terlihat terpecah saat medekati pantai. Hal ini terjadi karena ada beberapa pulau karang di lepas pantai, sehingga ombak yang sampai pantai tidak terlalu besar. Namun, perlu diperhatikan untuk tetap harus berhati-hati karena ombak Pantai Selatan Jawa memang terkenal sulit diprediksi. Sesekali ombak besar pun sampai ke tepian dan menyembur saat bertabrakan dengan karang. Menikmati momen "sunrise" sangat terkesan. Menuju Pantai Goa China. Perjalanan yang cukup memacu adrenalin akhirnya terbayar dengan keindahan yang disajikan di depan mata. Pagi harinya, matahari sudah cukup menyilaukan dan memantulkan cahayanya di laut lepas. Air laut yang bersih dan bening berwarna biru bercampur hijau, berpadu sempurna dengan pasir putih yang dihiasi batuan karang. Pulau karang yang berada tidak jauh dari tepi pantai juga menambah keistimewaan Pantai Goa China. Pulau karang ini akan terhubung dengan bibir pantai jika air laut surut. Sungguh pengalaman yang istimewa menikmati kemunculn Sang Surya di Pantai Goa China.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014