Ngawi (Antara Jatim) - Suwarti, ibu terduga teroris Kardi mengaku kaget jika anak sulungnya tersebut menjadi buronan (DPO) dan terlibat kegiatan terorisme. "Saya tidak menyangka dan sangat kaget dengan ditangkapnya Kardi. Saya tidak pernah mengira jika anak saya itu jadi buronan," ujar Suwarti kepada wartawan, Sabtu. Menurut dia, KD alias Kardi adalah anak yang baik. Sikapnya tidak pernah menunjukkan jika ia terlibat dalam kegiatan yang radikal. Kardi juga diketahui rajin salat di masjid, tidak tertutup, dan mudah bergaul. Ia tidak pernah keluar kota dan hanya berjualan bakso bakar keliling desa. "Dia itu anaknya baik dan selama ini juga tidak pernah keluar kota. Kalaupun keluar, paling hanya jualan pentol keliling. Kok, bisa ia ikut teroris," tutur Suwarti lirih. Pascapenangkapan Kardi oleh tim Densus 88 Antiteror, rumah tempat tinggalnya yang berada di RT 3/RW 3 Dusun Gendingan Lor, Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Ngawi, terlihat sepi dan tanpa aktivitas. Di sekitar rumah juga masih dipasang garis polisi. Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua RW 3, Windar Ananto. Menutur Windar, selama ini Kardi biasa membaur dengan warga dan aktif dalam kegiatan sosial masyarakat sekitar. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014