Madiun (Antara Jatim) - Ribuan guru mulai jenjang SD hingga SMA di Kota Madiun, Jawa Timur, belum mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 (K-13) sehingga menghambat penerapan metode pembelajaran kurikulum tersebut yang diberlakukan pada tahun ajaran baru 2014 mulai Senin (4/8). Data Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) Kota Madiun, mencatat jumlah guru yang belum mengikuti diklat K-13 mencapai 1.538 orang. Rinciannya adalah, 342 guru tingkat SD, 232 guru SMP, 300 guru SMA, dan 664 guru SMK. "Memang masih banyak guru yang belum ikut diklat K-13. Mekanismenya berjenjang. Mulai pekan depan guru SMP dulu yang didiklat," ujar Kepala Dikbudpora Kota Madiun, Suyoto, kepada wartawan, Kamis. Menurut dia, masih banyaknya guru yang belum mengikuti pelatihan K-13, karena sekolah masih menerapkan sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Terlebih untuk tingkat sekolah dasar. Sedangkan guru SD negeri dan swasta di Kota Madiun yang sudah mengikuti diklat K-13 hingga 24 Juli 2014 sebanyak 614 guru dari total 956 guru. Lalu, guru SMP sebanyak 453 orang dari total 685 orang. "Kemudian, guru SMA sebanyak 124 orang dari 424 orang, serta guru SMK sebanyak 130 orang dari total 794 orang," kata Suyoto lebih lanjut. Ia menambahkan, diklat atau pelatihan tersebut akan didanai oleh APBN dan APBD Kota Madiun. Pelatihan untuk tingkat SD dan SMP dilakukan bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Solo. Sementara itu, pelatihan untuk tingkat SMA dan SMK akan dilakukan bekerja sama dengan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan Elektronika (PPPPTK BOE) Malang. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014