Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur M Sairi Hasbullah menyatakan kenaikan harga daging sapi dan ayam selama bulan Juli lalu meningkatkan kesejahteraan peternak di provinsi ini. "Apalagi, bulan lalu ada momentum Ramadhan-Lebaran 1435 Hijriah sehingga secara otomatis permintaan masyarakat terhadap daging sapi dan ayam naik," katanya, di Surabaya, Selasa. Peningkatan kesejahteraan peternak, kata dia, terlihat dari tingginya kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) di sektor peternakan pada Juli 2014 yang mengalami kenaikan 0,87 persen dari 109,81 menjadi 110,77. "Pada bulan Juli lalu, kenaikan harga daging sapi dan ayam menjadi pemicu tingginya laju inflasi Jatim," katanya. Kedua komoditas tersebut, termasuk 10 komoditas yang mengalami kenaikan harga sangat tinggi. Akibatnya, indeks harga yang diterima peternak mencapai sebesar 1,29 persen. "Ada 10 komoditas yang mengalami kenaikan indeks yaitu sapi potong, rumput laut, ikan lemuru, biji jambu mete, teri, rajungan, bandeng, kelapa, cumi-cumi, dan ikan tengiri," katanya. Besaran indeks tersebut, kata dia, lebih bagus dibandingkan indeks harga yang harus dibayar petani. Penyebabnya, harga berbagai komoditas dan jasa yang dikonsumsi baik untuk konsumsi rumah tangga ataupun untuk pembentukan barang modal. "Untuk konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) pada Juli 2014 tercatat mencapai 0,54 persen yakni dari 114,17 menjadi 114,79," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014