Oleh Musa Abubar Jayapura (Antara) - The Indonesian Human Right Monitor (Imparsial) Jakarta berharap kepolisian dapat menangkap pelaku penembak polisi di Tiom, Lanny Jaya, Senin (28/7) hingga menewaskan dua anggota polisi. "Kami sangat menyesalkan terulangnya kasus penembakan yang menewaskan dua aparat kepolisian di Lanny Jaya. Kami berharap aparat kepolisian segera dapat menangkap para pelakunya agar dapat dapat diproses hukum," kata Direktur Eksekutif Imparsial Jakarta Poengky Indarti dari Jakarta melalui pesan pendek via telepon seluler kepada Antara di Jayapura, Rabu. Indarti berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi. "Jangan sampai masyarakat sipil dan aparat menjadi korban," ujarnya. Pola pendekatan dialogis harus dilakukan oleh pimpinan daerah untuk membantu aparat kepolisian dan memberikan ketenangan pada masyarakat. "Tanggung jawab pengamanan daerah bukan hanya tanggung jawab polisi melainkan juga gubernur dan bupati," ujarnya. Kepolisian daerah Papua (Polda) diharapkan mempertajam kemampuan intelejen di lapangan untuk dapat melakukan deteksi dini agar dapat dihindarkan kejadian serupa dimasa mendatang. "Polda juga harus berkoordinasi baik dengan aparat intelejen lainnya di lapangan," ujarnya. Masyarakat diharapkan agar tetap tenang. "Masyarakat juga diharapkan membantu pengamanan," ujarnya. Briptu Zulkifli dan bripda Prayoga dikabarkan tewas kena tembak dalam insiden kontak senjata di Kampung Indiwa, Kabupaten Lanny Jaya, Senin (28/7). Dua anggota polisi lainnya luka-luka kena tembak. "Kepolisian Daerah Papua berencana menambah pasukan ke Lanny Jaya. Pasukan ditambah untuk pencarian terhadap kelompok sipil bersenjata," ujar Kepala Kepolisian Daerah Papua (Kapolda), Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol) Yotje Mende di Jayapura, Selasa (29/7). (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014