Bojonegoro (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Bojonegoro, Jawa Timur, menyiagakan satu peleton atau sekitar 32 personel di Kecamatan Baureno, menyusul aksi tawuran antaranggota perguruan pencak silat pada malam takbiran di daerah setempat, Minggu (27/7). "Petugas satu peleton yang masih kita siagakan di Kecamatan Baureno, untuk mencegah terjadinya aksi tawuran susulan, " kata Kapolres Bojonegoro AKBP Ady Wibowo, Senin. Ia menjelaskan aksi tawuran antaranggota perguruan pencak silat di Kecamatan Baureno, yang terjadi sehari lalu itu mengakibatkan beberapa orang luka. "Ada beberapa orang yang luka, tetapi tidak ada korban jiwa," ujarnya. Ia mengaku tidak hapal nama-nama korban luka akibat tawuran antaranggota perguruan pencak silat di Kecamatan Baureno itu. Tapi, katanya, aksi tawuran yang dilakukan antaranggota perguruan pencak silat di daerah setempat, berawal dari berkumpulnya anggotaanggota perguruan pencak silat yang bekerja di luar kota pulang ke kampungnya, karena libur Hari Raya Idul Fitri 1435 Hijriyah. "Di Kecamatan Baureno dan sekitarnya ada dua perguruan pencak silat yang selalu terlibat tawuran bersamaan dengan Hari Raya Idul Fitri, yang berasal dari dendam lama," ujarnya. Sebelum ini, katanya, polres sudah pernah mengumpulkan pimpinan perguruan pencak silat yang ada di daerahnya, sebagai usaha mencegah agar tawuran antaranggota perguruan pencal silat yang pernah terjadi tidak terus berlanjut. "Kami akan terus mengusahakan agar tawuran yang merugikan semua pihak dihentikan," tandasnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014