Madiun (Antara Jatim) - Sebanyak 204 perlintasan kereta api (KA) yang berada di wilayah PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional (Daop) VII Madiun tidak berpalang pintu dan tidak terjaga, sehingga rawan kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran berlangsung. "Banyaknya pintu perlintasan KA yang tak dijaga menjadi salah satu titik rawan kecelakaan lalu lintas karena pada saat arus mudik dan balik Lebaran 1435 H frekuensi perjalanan kereta bertambah. Sehingga tingkat kerawanan semakin tinggi," ujar Kepala PT KAI Daop VII Madiun, Najib Tawangalun, Sabtu. Data Daop Madiun mencatat, jumlah seluruh perlintasan kereta api yang ada di wilayah setempat mencapai 268 unit. Dari jumlah itu, perlintasan kereta api yang telah dijaga oleh petugas dan memiliki palang pintu baru sebanyak 64 unit. sedangkan sisanya tidak berpalang pintu dan terjaga. Menurut dia, selama arus mudik dan balik lebaran tahun ini terjadi penambahan 10 kereta api yang melintas di wilayah Daop VII Madiun selain 62 kereta api reguler. Hal itu, membuat jadwal perjalanan kereta api semakin padat. Kondisi tersebut masih ditambah dengan tingginya intensitas kendaraan yang melintas di perlintasan saat masa angkutan lebaran. Sehingga dapat dipastikan titik perlintasan tersebut rawan kecelakaan dan macet. Untuk mengantisipasi kecelakaan dan kemacetan, pihaknya akan rutin melakukan pemeriksaan dan pemantauan terhadap perlintasan yang tidak terjaga. Selain itu juga mengoptimalkan petugas penjaga di masing-masing pintu perlintasan kereta api yang ada. "Karena banyaknya kereta tambahan dan padatnya jadwal perjalanan kereta, maka dilakukan tambahan untuk melakukan pemeriksaan jalur. Hal itu untuk memastikan bahwa jalur tersebut aman dilalui," kata Najib.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014