PBB, New York (Antara/Xinhua-OANA) - Dewan Keamanan PBB pada Jumat (25/7) mencela serangan baru-baru ini oleh pasukan pemerintah dan oposisi di Sudan Selatan, dan mendesak semua pihak agar segera mengakhiri permusuhan dan melanjutkan pembicaraan perdamaian. "Anggota Dewan Keamanan dengan keras mengutuk serangkaian serangan yang dilancarkan pada 20 Juli oleh pasukan oposisi dan pria bersenjata, dan serangan 23 Juli oleh pasukan pemerintah Sudan Selatan, saat mereka berperang untuk memperebutkan kekuasaan atas Kota Kecil Nassir, Negara Bagian Upper Nile di Sudan Selatan," kata satu pernyataan yang dikeluarkan oleh badan 15-anggota tersebut. Saat menyampaikan "penyesalan yang mendalam" mengenai kurangnya kemajuan ke arah perdamaian dan perujukan di Sudan Selatan, Dewan Keamanan kembali menyampaikan dukungan penuh mereka bagi upaya penengahan oleh Otoritas Antar-Pemerintah tentang Pembangunan (IGAD). Dewan Keamanan "mendesak semua pihak di Sudan Selatan agar segera menghentikan permusuhan sejalan dengan kesepakatan dihentikannya permusuhan yang sudah ditandatangani, dan melanjutkan pembicaraan perdamaian yang menyeluruh dan melibatkan banyak pihak", kata pernyataan tersebut. Dewan Keamanan menggaris-bawahi serangan terhadap warga sipil dan prajurit pemelihara perdamaian PBB mungkin merupakan kejahatan perang, dan menegaskan mereka yang bertanggung jawab harus diseret ke pengadilan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi. Dewan Keamanan juga "menyambut baik pengumuman IGAD bahwa pembicaraan perdamaian akan dilanjutkan pada 30 Juli dan mengingatkan semua pihak mengenai komitmen 10 Juni mereka untuk mencapai kesepakatan mengenai pembentukan Pemerintah Peralihan Persatuan Nasional dalam waktu 60 hari". Dewan Keamanan PBB juga menyambut baik penunjukan Ellen Margrethe Loj dari Denmark pada Rabu (23/7) sebagai Wakil Khusus baru Sekretaris Jenderal dan Kepala Misi PBB di Republik Sudan Sudan (UNMISS). (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014