Ponorogo (Antara Jatim) - Kepolisian Resor Ponorogo, Jawa Timur melakukan pemantauan secara khusus di 10 titik jalur mudik yang dinilai sangat rawan terjadi kecelakaan lalu-lintas maupun bencana alam, selama Lebaran 1435 Hijriah.
"Beberapa daerah rawan kecelakaan dan rawan bencana itu sudah kami pasang spanduk imbauan agar pemudik lebih berhati-hati," kata Kasat Lantas Polres Ponorogo, AKP David Tri Prasojo, Kamis.
Beberapa daerah rawan kecelakaan itu antara lain berada di perbatasan Kabupaten Ponorogo-Trenggalek, tepatnya di Kecamatan Sawoo.
Selain kondisi jalan yang rusak, daerah perbatasan yang berada di wilayah pegunungan/perbukitan itu dikenal rawan longsor.
Kerawanan serupa juga berpotensi terjadi di jalur perbatasan Kabupaten Ponorogo-Pacitan, terutama di ruas jembatan Plapar di Kecamatan Slahung yang putus total dan kini dipasang jembatan darurat.
"Di sini, hanya kendaraan dengan batas muatan tertentu yang boleh melintas selain kendaraan roda dua. Jalur ini juga rawan longsor saat penghujan," tambahnya.
Titik-titik rawan kecelakaan juga banyak diidentifikasi di jalur antarkota antarprovinsi, Ponorogo-Wonogiri.
Kendati kondisi jalan antarprovinsi menuju Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah ini cukup bagus, David menegaskan pihaknya tetap melakukan pengamanan dengan membangun pos siaga bersama jajaran/instansi lain.
"10 titik rawan itu dinilai perlu mendapatkan perhatian khusus karena selain dilalui pemudik juga banyak pusat-pusat keramaian masyarakat," imbuh dia.
Menurut David, puncak volume kendaraan mudik pada Lebaran 1435 H kali ini diprediksi terjadi pada H-4 dimana kebanyakan pegawai negeri maupun swasta sudah mulai cuti Lebaran. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014