Oleh Syaiful Hakim Jakarta (Antara) - Panglima TNI menginstruksikan Kepala Badan Intelijen Strategis dan Atase Pertahanan untuk aktif mengumpulkan informasi terkait pesawat Malaysia Airlines MH-17 yang hancur diserang di atas wilayah udara Ukraina, baik penyebab pasti hingga keberadaan dan identitas korban. "Saya sudah perintahkan Kabais (Kepala Badan Intelijen Strategis) dan atase pertahanan (Athan) Moskow serta Athan Kuala Lumpur untuk aktif mencari keberadaan dan identitas korban, khususnya dari Indonesia," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat. Terkait peristiwa tersebut, Panglima menyampaikan belasungkawa pada 11 warga negara Indonesia dan seluruh penumpang lainnya di dalam pesawat yang keseluruhannya disebutkan tewas dalam serangan itu. "Kami juga berbelasungkawa pada masyarakat Indonesia yang terkena musibah ini dan seluruh penumpang yang ada dalam pesawat itu," ujarnya. Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI, Helmy Fauzi mengutuk keras serangan terhadap penerbangan MH-17 di atas Ukrania yang menewaskan 11 WNI bersama ratusan penumpang lainnya. Pihaknya meminta pemerintah RI untuk mengambil inisiatif agar PBB menggelar pertemuan darurat membahas krisis Ukrania dan serangan terhadap penerbangan MH-17. Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menyampaikan simpati dan rasa keprihatinan yang mendalam untuk Malaysia terkait pesawat MH-17 yang dikabarkan ditembak jatuh di kawasan Timur Ukraina pada Kamis (17/7). "Sebagaimana kita ketahui, tragedi jatuhnya pesawat Malaysia MH-17 di bagian timur Ukraina. Atas nama negara dan pemerintah Indonesia dan selaku pribadi saya menyampaikan bela sungkawa yang sedalamnya kepada pemerintah Malaysia dan para keluarga korban," kata Presiden dalam keterangan pers di Kantor Presiden Jakarta, Jumat.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014