Trenggalek (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur segera membangun jembatan darurat di atas jembatan lama di Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo yang runtuh diterjang banjir bandang, Sabtu (12/7). "Kami masih akan periksa kondisinya. Jembatan darurat ini konstruksinya terbuat dari kayu 'glugu' (kayu kelapa) yang dipasang sementara menunggu pembangunan jembatan permanen," kata Kepala Dinas PU Binamarga dan Pengairan Kabupaten Trenggalek, Janu Riyanto, Senin. Ia memastikan, pembangunan jembatan darurat akan mereka lakukan segera dengan menggunakan anggaran tidak terduga yang ada di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Janu mengisyaratkan, pembangunan jembatan darurat tersebut diproyeksikan selesai dalam tempo cepat, sebelum H-2 Lebaran sehingga arus lalu-lintas kembali normal. Kendati tidak akan sempurna, pihaknya berharap pembangunan jembatan kayu sementara bisa membantu arus lalu-lintas kendaraan selama Lebaran 1435 H, baik dari Kecamatan Watulimo ke Kampak maupun sebaliknya. "Tetapi beban kendaraan dibatasi. Asal muatan (kendaraan) tidak lebih dari enam ton kami kira jembatan masih kuat," ujarnya. Mengenai konstruksi jembatan, Janu mengatakan pihaknya masih melakukan evaluasi di lokasi jembatan lama yang runtuh. Hal itu dilakukan guna mengetahui bentang jalan yang runtuhserta konstruksi yang memungkinkan penggunaan jembatan darurat dalam jangka waktu tertentu, hingga jembatan permanen dibangun. "Persisnya nanti kami beritahu setelah dilakukan analisa teknis dan desain konstruksinya oleh tim ahli dinas PU," ujarnya. Jembatan Duren Jenggot di Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo runtuh pada Minggu (13/7) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB akibat terjangan banjir bandang yang melanda anak sungai di kawasan hulu tersebut. Akibat putusan jembatan di jalur utama antarkecamatan ini, arus lalu-lintas dari Kecamatan Kampak ke Watulimo ataupun sebaliknya praktis putus total. Pengendara dari Kecamatan Watulimo yang ingin bepergian ke desa-desa di Kecamatan Kampak ataupun sebaliknya, harus berjalan memutar dengan melewati daerah perbatasan Kabupaten Tulungagung yang berjarak puluhan kilometer. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014