Gaza, (Antara/Reuters) - Satu serangan udara Israel terhadap rumah kepala kepolisian Gaza menewaskan 15 warga Palestina, Sabtu, kata Kementerian Kesehatan Gaza, dan ini adakah serangan paling mematikan sejak Israel melancarkan serangan di wilayah kantung itu lima hari lalu.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, pihaknya sedang memeriksa laporan itu.
Satu sumber dalam kelompok Hamas yang dominan di Gaza mengatakan bahwa Kepala Polisi tersebut, Tayseer Al-Batsh, berada dalam kondisi kritis dan sebagian besar yang tewas adalah dari keluarga yang sama.
Sementara itu para utusan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk Perserikatan Bangsa Bangsa mendesak tindakan segera PBB untuk menghentikan kejahatan Israel terhadap warga Gaza.
Kantor berita negara Iran, IRNA, melaporkan dari markas PBB di New York bahwa Gholamhosein Dehghani, utusan permanen Iran untuk PBB dan utusan OKI lainnya menghadiri pertemuan untuk mengatasi serangan Israel terhadap Jalur Gaza itu.
Dehghani, bersama dengan utusan OKI lainnya mengutuk serangan Israel terhadap warga sipil di Gaza, dan mengatakan negara-negara OKI bersedia mendukung dan mengirim bantuan kemanusiaan ke Palestina.
Dhghani juga menunjuk Zionis Rezim rasis, ekspansionis dan kebijakan agresif dalam lima dekade terakhir, dan menggambarkan serangan rezim baru-baru ini terhadap warga sipil di Gaza sebagai "contoh kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan".
Dia menyambut pernyataan OKI terbaru yang dikeluarkan Kamis lalu di Jeddah untuk menyediakan dasar-dasar bagi anggota OKI dan Generakan Non Blok (GNB), dan organisasi-organisasi internasional lainnya untuk mengambil langkah-langkah konkret "untuk menghentikan kejahatan Zionis".
Pertemuan tersebut menyepakati untuk dua upaya terutama di Dewan Keamanan dan tuntutan situasi di Majelis Umum untuk segera menghentikan serangan-serangan di Gaza.
(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014