Kota Gaza, (Antara/AFP) - Kelompok Hamas di Gaza menembakkan puluhan rudal ke arah wilayah Israel pada Senin yang kemudian dibalas oleh sejumlah serangan udara yang mengancam wilayah tersebut kembali menjadi medan peperangan. Aksi saling serang tersebut merupakan yang terburuk sejak November 2012 dengan skala ketegangan yang diperkirakan akan membuat sejumlah negara lain di kawasan Timur Tengah turut ambil bagian. Pihak militer Israel mengatakan bahwa lebih dari 40 rudal telah ditembakkan oleh Hamas dan sampai saat ini belum terdapat laporan korban tewas maupun luka-luka. "Serangan 40 rudal diluncurkan dari Jalur Gaza dalam satu jam. Kami berhasil mencegah tujuh di antara rudal di atas kota Ashdod dan lima di wilayah Netivot," demikian militer mengatakan dalam pernyataan resmi. Sebanyak 16 rudal meledak di bagian selatan kota Beersheva yang berpenduduk sekitar 200.000 orang. Sayap bersenjata Hamas bernama Ezzedine al-Qassam Brigades mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. "Al-Qassam telah menembakkan puluhan rudal ke Netivot dan Ashkelom, Ashdod dan Ofakim sebagai respon atas agresi Zionis," tulis organisasi tersebut dalam pernyataan tertulis. Sementara itu juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan bahwa serangan rudal adalah reaksi yang wajar atas tindakan kriminal Israel terhadap rakyat Gaza. Sesaat setelah itu, sejumlah pesawat tempur Israel membalas ke lebih dari 30 target di kota Rafah, demikian sejumlah saksi dari pihak Palestina menuturkan kepada AFP. Stasiun televisi Channel 1 mengatakan bahwa serangan udara dilakukan setelah anggota kabinet pemerintah yang mengurusi masalah keamanan memberi lampu hijau kepada militer untuk "memperkeras respon terhadap Hamas." Stasiun tersebut juga menyiarkan gambar puluhan tank berkumpul di perbatasan Gaza untuk bersiap menjalankan perintah serangan. "Dengan serangan rudal-rudal ini, Hamas telah melanggar hal yang sangat prinsip. Mereka akan membayar mahal karena itu." kata seorang pejabat senior kepara stasiun televisi Channel 10. Sebelum Hamas menembakkan rudal-rudalnya, Israel sendiri melancarkan 16 serangan udara di berbagai wilayah Gaza. Serangan tersebut menewaskan satu orang anggota Hamas dan dua dari Komite Perlawanan Rakyat (PRC). Selain itu, lima orang anggota Hamas lain juga tewas saat berada di terowongan bawah tanah di Rafah yang roboh karena tembakan pesawat tempur Israel. Israel sendiri membatah telah menyerang area di atas terowongan. Keteganan terbaru dua seteru lama itu muncul setelah Israel menangkap enam orang ekstrimis Yahudi yang diduga membakar hidup-hidup seorang pemuda asal Palestina. Keenam orang itu hendak membalas peristiwa penculikan dan pembunuhan terhadap tiga orang Israel di Tepi Barat. Presiden Shimon Peres dan Perdana Menteri benjamin Netanyahu pada Senin menyatakan duka cita terhadap orang tua korban dan mengecam pembunuhan terhadap pemuda Palestina itu. "Saya mewakili negara saya merasa malu dan saya turut bersedir dengan Anda," kata Peres. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014