Surabaya (Antara Jatim) - Badan Pusat Statistik Jawa Timur (BPS Jatim) menyatakan, garis kemiskinan di Jatim meningkat sebesar 3,30 persen atau Rp9.038 per kapita per bulan pada periode September tahun 2013 hingga Maret 2014. "Peningkatan itu dari Rp273.758 per kapita per bulan pada September 2013 menjadi Rp282.796 per kapita per bulan pada Maret 2014," kata Kepala BPS Jatim, M Sairi Hasbullah di Surabaya, Selasa. Menurut dia, pada bulan Maret 2014 kontribusi garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan sebesar 73,59 persen. Kenaikan garis kemiskinan di pedesaan lebih tinggi dibandingkan di perkotaan. "Garis kemiskinan naik sebesar 3,39 persen untuk pedesaan dan 3,20 persen untuk perkotaan," ujarnya. Tingginya kenaikan garis kemiskinan itu, jelas dia, meliputi garis kemiskinan makanan di mana 3,26 persen untuk wilayah pedesaan dan 3,11 persen perkotaan. Kemudian, garis kemiskinan bukan makanan untuk pedesaan 3,79 persen dan 3,45 persen untuk perkotaan. "Sesuai komoditas makanan, penyumbang terbesar terhadap garis kemiskinan makanan yaitu beras, rokok filter, gula pasir, tempe, dan tahu. Komposisi itu terjadi di semua wilayah baik pedesaan maupun perkotaan," katanya. Terkait jumlah penduduk miskin di Jatim, tambah dia, pada bulan Maret 2014 dibandingkan September 2013 turun sebesar 0,32 poin persen. Hal itu terlihat dari besaran 12,73 persen pada September 2013 menjadi 12,42 persen pada Maret 2014. "Penduduk miskin di perkotaan pada Maret 2014 sebesar 32,08 persen dari total penduduk miskin di Jatim atau 1,535 juta jiwa," ujarnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014