Surabaya (Antara Jatim) - Pakar kesehatan sekaligus Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI), Soebagiyo Adi Soelstijo, mengimbau masyarakat di Surabaya untuk mewaspadai penyakit lambung saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1435 Hijriah. "Walau bukan bulan puasa, tiap orang memang harus menjaga kesehatan khususnya lambung. Apalagi, saat ramadhan kondisi tubuh umumnya tidak sekuat ketika normal," katanya, ditemui dalam pengenalan Pusat Konsultasi Ahlinya Lambung (PKAL) PT Kalbe Farma Tbk, di Surabaya, Kamis. Apalagi, ungkap dia, selama bulan puasa masing-masing orang memiliki pola makan yang berbeda dan biasanya terjadi perubahan kebiasaan. Idealnya, saat puasa setiap individu harus menghindari makan yang berlebihan. "Jangan lewatkan makan sahur, segerakan berbuka puasa," katanya. Namun, saran dia, usahakan berbuka dengan takjil manis yang berkalori dan hindari langsung mengonsumsi makanan utama. Lebih baik setelah berbuka, masyarakat muslim menyegerakan salat magrib. Dengan cara-cara itu maka masyarakat bisa terhindar dari penyakit lambung (dyspepsia). "Untuk mencegah 'dyspepsia', ada baiknya menghindari minuman bersoda, kopi, makanan asam dan pedas, makanan penimbul gas seperti singkong, ubi-ubian, taoge, kubis serta buah nangka. Hindari pula makanan berlemak dan cokelat yang sama-sama susah dicerna oleh usus," katanya. Pada kesempatan sama, "Deputy Marketing Director Consumer Health Division" PT Kalbe Farma Tbk, Sinteisa Sunarjo, menyatakan, guna meningkatkan edukasi terhadap pencegahan penyakit lambung pihaknya mengenalkan Pusat Konsultasi Ahlinya Lambung (PKAL) melalui salah satu produknya. Untuk di Surabaya, ada enam kecamatan yang dipilih sebagai lokasi sosialisasi tersebut. "Salah satunya, antara tanggal 26-29 Juni ini kami mengadakan konsultasi PKAL gratis dan terbuka untuk umum di Graha Pena Surabaya," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014