Jember (Antara Jatim) - Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Jember menyebar buku berjudul "Sembilan Alasan Memilih Jokowi-JK" untuk mengantisipasi kampanye hitam yang menyerang pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua itu. "Kami sudah menyiapkan sebanyak 10 ribu eksemplar untuk disebar di sejumlah desa, dengan tujuan membendung tabloid 'Obor Rakyat' yang menyudutkan Capres Jokowi," kata Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi, Senin. Menurut dia, buku tersebut untuk mengklarifikasi sejumlah informasi yang tidak benar tentang capres yang diusung koalisi PDI Perjuangan, PKB, Partai Nasdem, Hanura, dan PKPI, yang disebarkan melalui tabloid Obor Rakyat beberapa waktu lalu. "Buku itu memuat sejumlah jawaban atas pertanyaan dan keraguan yang muncul terhadap capres Jokowi yang dituding sebagai warga non-muslim, capres boneka dan isu-isu SARA yang menyudutkan mantan Wali Kota Solo itu, karena semuanya tidak benar," paparnya. Untuk itu, pihaknya menyiapkan sebanyak 2.500 kader GP Ansor dan Banser Jember untuk menyebarkan buku "Sembilan Alasan Memilih Jokowi-JK" tersebut dengan masing-masing desa akan melibatkan 10 kader. "Fokus utama adalah daerah yang sudah dijadikan sasaran penyebaran tabloid Obor Rakyat seperti di sejumlah pondok pesantren yang menjadi basis massa NU. Rencananya buku itu akan disebar di Kecamatan Ajung, Mayang, Mumbulsari, Pakusari, dan Tempurejo," ucap politisi PKB Jember itu. Ayub berharap peredaran buku "putih" tersebut dapat meredam dan menetralisir isu-isu negatif terhadap pasangan Jokowi-JK yang berkembang di masyarakat saat ini dan keraguan pemilih terhadap capres nomor urut dua itu bisa terjawab. Sementara itu, tabloid "Obor Rakyat" edisi ketiga yang isinya menyudutkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla kembali beredar di Jember. Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah di Kecamatan Silo, KH Imam Haramain, mengaku mendapat kiriman beberapa eksemplar tabloid Obor Rakyat edisi ketiga yang diterima oleh santrinya di halaman pesantren setempat. "Tabloid itu dikirim oleh orang yang tidak dikenal dengan mengendarai sebuah mobil dan diberikan kepada santri saya yang kebetulan berada di depan pesantren," tuturnya. Pemilu Presiden yang digelar pada 9 Juli 2014 diikuti oleh dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.(*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014