Oleh Rangga Pandu Asmara Jingga
Jakarta (Antara) - Mantan Menhankam/Panglima ABRI Wiranto menegaskan penculikan aktivis 1998 merupakan inisiatif pribadi Prabowo Subianto selaku Danjen Kopassus kala itu, dan telah diakui secara langsung oleh yang bersangkutan.
"Seingat saya pada saat menanyakan langsung kepada Letjen Prabowo saat itu, tentang siapa yang memberi perintah (penculikan), yang bersangkutan mengaku bahwa apa yang dilakukan bukan perintah panglima, namun merupakan inisiatifnya sendiri dari hasil analisa keadaan saat itu," kata Wiranto di Jakarta, Kamis.
Wiranto menegaskan informasi itu sudah ditulis di surat kabar nasional Kompas pada 9 Agustus 1998.
Dia menjelaskan. "Saat aksi penculikan dilakukan pada medio Desember 1997 sampai Februari 1998, Panglima ABRI saat itu adalah Jenderal Feisal Tanjung (alm)".
Sedangkan saat kasus itu terungkap sekitar Maret 1998, Wiranto mengaku baru saja menggantikan posisi Feisal.
Karena itu, kata Wiranto, dirinya tidak mengerti dengan pernyataan Prabowo (dalam debat capres) yang mempersilakan publik mempertanyakan aksi penculikan kepada atasannya.
"Perlu diketahui bahwa kebijakan panglima saat itu untuk menghadapi aktivis dan demonstran mengedepankan cara-cara persuasif, dialogis dan komunikatif, serta menghindari tindakan bersifat kekerasan atau represif. Maka aksi penculikan jelas tidak sesuai kebijakan pimpinan," tuturnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014