Malang (Antara Jatim) - Menteri Pertanian Suswono meminta para petani bisa melakukan langkah-langkah inovatif dalam mengembangkan pertanian guna menjaga ketahanan pangan di Tanah Air.
"Dalam menjalankan profesinya sebagai petani, saya berharap bapak-bapak tetap inovatif dalam mengembangkan berbagai produk dan bisnis pertanian sebagai salah satu sektor yang menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian," kata Suswono ketika menutup Penas XIV KTNA di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Kamis.
Suswono juga berharap siapapun nanti yang menggantikan dirinya sebagai Menteri Pertanian, tetap menjadikan sektor pertanian sebagai prioritas utama dan "soko guru" perekonomian.
Pada kesempatan itu, Suswono berpamitan pada ribuan petani dan nelayan yang hadir dalam acara penutupan Penas XIV KTNA, karena dalam beberapa bulan ke depan akan mengakhiri masa jabatannya sebagai menteri.
"Saya mohon maaf apabila Kementerian Pertanian beserta jajarannya belum bisa memuaskan dan memenuhi harapan saudara-saudara sekalian. Mudah-mudahan pengganti saya nanti lebih perhatian pada petani dan nelayan, sehingga kesejahteraannya bisa meningkat," ujarnya.
Perhelatan Penas XIV KTNA tersebut sedianya ditutup oleh Wakil Presiden Boediono, namun wapres ada agenda lain, maka penutupan dilakukan oleh Mentan Suswono.
Ketua Panitia Pekan Nasional (Penas) XIV KTNA Choirul Anam mengakui sebelumnya memang akan ditutup Wapres Boediono, namun ternyata wapres ada agenda lain, sehingga penutupan dilakukan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Suswono.
"Siapapun yang menutup kegiatan Penas XIV KTNA ini tidak masalah, sebab yang terpenting acara ini sukses dan pelaksanaannya lancar. Dan, usai dilakukan penutupan tidak semua peserta Penas kembali ke daerah masing masing, sebab sekitar 50 persen peserta menunggu jadwal pemberangkatan travel atau jadwal penerbangan mereka untuk kembali ke daerah masing masing," katanya.
Mengenai harga makanan yang dikeluhkan oleh peserta Penas karena dinilai terlalu mahal akibat harga sewa stand yang juga mahal, bahkan mencapai Rp15 juta selama sepekan, Choirul Anam mengatakan belum bisa menjelaskan karena tarif sewa stand tersebut yang menentukan panitia pusat.
"Stand yang disewa pedagang itu pembayarannya langsung kepada Panitia Penas pusat, termasuk penentuan harga sewanya. Sedangkan kita yang menjadi panitia lokal hanya sebagai pelaksana," tegas politisi Partai Golkar tersebut.
Selain memperkenalkan berbagai inovasi dan teknologi di bidang pertanian dan perikanan, Penas XIV KTNA yang berlangsung selama enam hari itu juga membuat peserta kecewa karena harga makanan di stand-stand Penas sangat mahal.
Penas XIV di Kabupaten Malang tersebut diikuti lebih dari 50 ribu peserta, baik petani, penyuluh maupun pendamping dari seluruh wilayah Nusantara. Untuk menampung puluhan ribu peserta tersebut, Pemkab Malang menyediakan rumah-rumah penduduk yang berada di sekitar lokasi Penas, yakni di Stadion Kanjuruhan Kepanjen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014