Surabaya (Antara Jatim) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur menilai instruksi pengawasan materi khutbah para khatib di masjid yang dikeluarkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan terlalu berlebihan dan over produktif. "Kalau sampai harus mengawasi materi khutbah di masjid itu tindakan berlebihan, sangat tidak wajar dan bisa melukai perasaan  umat Islam," kata salah satu Ketua MUI Jatim Najib Hamid di Surabaya, Minggu. Ia mengemukakan, upaya mengawasi khatib-khatib adalah tindakan yang dinilai masih menyinggung perasaan orang lain mengingat selama ini khatib selalu menyampaikan kebaikan dalam setiap khutbah yang disampaikan. "Jika ada khotib yang kampanye hitam dalam melaksanakan khotbahnya itu bukan khotib melainkan tukang fitnah," katanya. Ia juga menyatakan tidak mungkin ada khotib bertindak sebodoh itu karena materi yang disampaikan pada khotbah pastilah mengajak kebaikan bukan menyudutkan orang lain. "Lalu kalau sampai ada yang mengamati kemudian melaporkan itu tindankan tidak wajar. Yang memata matai sendiri berati tidak berniat ibadah, karena konsentrasi mencatat materi khutbah," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014