Kediri (Antara Jatim) - Seorang bocah kelas tiga sekolah dasar di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, diketahui tewasa tenggelam dan saat ini kejadian ini masih diusut kepolisian sektor setempat, guna mengetahui penyebab pasti kejadian itu.
"Polisi memeriksa barang milik korban serta meminta keterangan dari sejumlah warga serta rekan korban. Barang milik korban kami bawa, sebagai barang bukti," kata Kepala Polsek Papar AKP Kamsudi di Kediri, Sabtu.
Ia mengatakan, korban bernama M Fahrul Mawarid (9), warga Dusun Sono, Desa Kepuh, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri. Ia masih duduk di bangku kelas tiga Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kepuh, Kabupaten Kediri.
Kapolsek mengatakan, korban diketahui tenggelam di Sungai Turi, yang berada di Desa Belor, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri. Sungai itu berada di perbatasan Desa Kepuh, Kecamatan Papar, dan Desa Belor, Kecamatan Purwoasri.
Saat ditemukan, ia diketahui sudah meninggal dunia. Bahkan, ia masih mengenakan seragam sekolah yaitu pramuka lengkap dengan tas yang ia bawa untuk sekolah.
Kapolsek menyebut, awal penemuan jenazah korban saat ada salah seorang rekan korban yang mengetahui sepeda angin milik korban berada di tepi sungai. Ia merasa ganjil, karena tidak menemukan Fahrul, sehingga langsung dilaporkan ke keluarganya.
Mendapati sepeda angin milik korban berada di tepi sungai, keluarga melapor ke aparat dan diteruskan ke polisi, sehingga dilakukan pencarian. Petugas dibantu aparat melakukan pencarian di sekitar sungai, bahkan sampai ke desa tetangga.
Mereka sempat kesulitan, karena sungai yang merupakan anak Sungai Brantas itu cukup dalam. Namun, mereka tetap melakukan pencarian, hingga akhirnya tubuh korban ditemukan. Saat ditemukan, korban sudah meninggal dunia.
Petugas langsung memeriksa tubuh korban untuk mengetahui ada atau tidak tanda-tanda penganiayaan. Setelah itu, korban langsung dibawa ke rumah duka, di Dusun Sono, Desa Kepuh, Kecamatan Papar.
Keluarga sangat kaget dengan kejadian tersebut, namun mereka tidak bisa berbuat banyak. Ibunda korban, Sumiarsih tidak kuasa menahan tangis, dengan kepergian anak ketiganya tersebut.
Di rumah duka, tubuh korban langsung dimandikan dan dishalatkan. Rencananya, ia segera dimakamkan setelah ayahnya, Sudarpandi yang masih berada di Jakarta pulang.
"Keluarga tidak menyangka jika ada kejadian ini. Ia akan dimakamkan secepatnya, tapi menunggu ayahnya yang masih perjalanan dari Jakarta," tutur Sutopo, salah seorang kerabat.
Sementara itu, sejumlah tetangga langsung berdatangan ketika jenazah tiba di rumah duka. Mereka ikut berduka atas kematian yang menimpa Fahrul. Sampai malam ini, para tetangga juga masih berdatangan di rumah duka tersebut. Keluarga juga mengadakan kegiatan pengajian dan tahlil untuk kirim doa.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014