Trenggalek (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menyiapkan anggaran khusus untuk membantu pemulihan (revitalisasi) Pasar Kecamatan Tugu yang terbakar akibat konsleting listrik dari salah satu kios setempat, Jumat (30/5) sore. "Karena ini merupakan pasar desa, mekanisme bantuan yang kami salurkan menunggu adanya pengajuan dari pemerintah desa. Prinsipnya pemerintah daerah siap membantu proses revitalisasi yang diperlukan," jawab Bupati Trenggalek, Mulyadi WIR saat dikonfirmasi wartawan usai meninjau lokasi kebakaran, Sabtu. Pembangunan pasar yang 50 persen hangus terbakar tidak bisa langsung diperbaiki oleh daerah, karena statusnya tidak masuk kategori aset pemda. Pasar tradisional di pusat kota Kecamatan Tugu tersebut pada dasarnya merupakan aset desa, karena dibangun di atas tanah kas desa. Dengan asumsi tersebut, lanjut Mulyadi, setiap kebijakan pengembangan, perawatan ataupun revitalisasi sepenuhnya menjadi otonomi pemerintahan desa. "Pemerintah kabupaten dalam posisi ini lebih sebagai pendukung," ujarnya. Tidak disebutkan besaran anggaran yang disiapkan Pemkab Trenggalek untuk memperbaiki tujuh toko yang ada di muka pasar serta 20 kios di dalam pasar yang hangus dilalap api pada Jumat (30/5) malam. Namun Mulyadi mengisyaratkan pasar desa di pusat kota Kecamatan Tugu dan menjadi roda perputaran ekonomi wilayah tersebut harus segera direhabilitasi sehingga dapat berfungsi normal seperti sedia kala. "Kami juga telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan agar cepat membuat perencanaan revitalisasi pasar secepatnya," kata Mulyadi. Pasar tradisional Kecamatan Tugu terbakar pada Jumat (30/5) sore, sekitar pukul 18.00 WIB. Menurut kesaksian warga sekitar, api diyakini berasal hubungan arus pendek (konsleting) listrik yang terjadi di salah satu toko pracangan depan pasar bagian paling barat. Asap yang mengepul dari dalam toko dengan cepat diikuti kobaran api hingga merambat ke kompleks pertokoan lainnya, termasuk sejumlah loss pasar di belakangnya. Tidak ada laporan korban jiwa dalam perstiwa tersebut. Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Supriyanto, pemilik toko saat kejadian sedang sholat Magrib di mushala terdekat sehingga tidak mengetahui terjadi kebakaran yang berasal dari tempatnya berjualan. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014